Pj Gubernur Achmad Marzuki Temui Mensesneg Pratikno, Bahas Apa?

waktu baca 2 menit
Pj Gubernur Aceh, Acmad Marzuki didampingi Ketua DPR Aceh, Saiful Bahri alias Pon Yahya saat menemui Mensesneg Pratikno didampingi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia di ruang pertemuan Mensesneg, Rabu, 23 Agustus 2022. (Foto: Theacehpost.com)

Theacehpost.com|JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki melakukan pertemuan dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, membahas percepatan pembangunan Aceh.

“Kita melakukan pertemuan dengan sejumlah menteri dalam beberapa hari terakhir ini demi pembangunan Aceh ke depan,” kata Pj Gubernur Aceh di Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2022.

Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri I BUMN, Pj Gubernur mengusulkan agar pendelegasian kewenangan pengelolaan aset Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) kepada PT. Patriot Nusantara Aceh (PT. Patna) selaku pengelola kawasan ekonomi khusus (KEK) Arun di Lhokseumawe.

Dan mendorong percepatan penyertaan modal PT. Pertamina dan PT. Pelindo sebagai perusahaan yang tergabung dalam konsorsium Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola (BUPP).

Pj Gubernur juga meminta agar Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar bisa dibuka sebagai entry point penerbangan internasional.

banner 72x960

Karena harus diterbitkan petunjuk teknis (juknis) dari Kemendagri Perhubungan (Kemenhub).

Saat ini telah terbit inmendagri 39/2022 sebagai pintu masuk udara internasional.

“Supaya mempermudah umrah, kunjungan wisata mancanegara, hubungan perdagangan dan kekerabatan, kerjasama IMT-GT dan Indonesia – India,” kata Pj Gubernur Aceh.

Achmad Marzuki berharap rute penerbangan perintis di Aceh perlu adanya penambahan dari empat rute menjadi 16 rute dengan frekuensi tiga kali dalam seminggu.

Pj Gubernur menjelaskan, selama ini frekuensi hanya ada satu kali dalam seminggu dari empat rute pelayanan yang ada, yakni Banda Aceh – Takengon, Banda Aceh – Gayo Lues, Banda Aceh – Kutacane, dan Banda Aceh – Sinabang.

“Kita minta kepada Kemenhub adanya pengerukan alur pelayaran pelabuhan Kuala Langsa agar dapat sandar kapal 15.000 DWT. Optimalisasi fungsi pelabuhan Kuala Langsa untuk menunjang aktifitas ekspor – impor,” jelasnya.

Selain itu, ia juga meminta ada pembangunan dry port di Bener meriah. Dry port ini yang fungsinya di pelabuhan laut tapi ini daratan untuk kebutuhan konsilidasi.

“Kita juga sampaikan ingin adanya pembangunan break water pelabuhan penyeberangan Meulaboh. Karena kapal tidak bisa bersandar saat gelombang tinggi. Defendernya juga cepat rusak akibat benturan, serta hambatan saat bongkar muat,” katanya.

Sementara di kementerian Kelautan dan Perikanan diminta pengerukan kolam labuh PPS Kutaraja Lampulo, pengerukan kolam labuh.

Dan Alur PPN Idi, Aceh Timur, dan pengadaan kapal pengawasan perikanan.

Menanggapi hal tersebut, Mensesneg Pratikno akan mendukung seluruh kebijakan Pj Gubernur Aceh.

Rencananya, Kamis, 25 Agustus 2022, Pj Gubernur Aceh juga akan melakukan pertemuan dengan sejumlah Menteri lainnya yakni Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian ESDM dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *