Pergeseran Tanah di Aceh Besar, BMKG Pasang Seismometer dan Temukan Lokasi Baru
Theacehpost.com | ACEH BESAR – Warga Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, dihebohkan dengan pergeseran struktur tanah pada salah satu rumah penduduk. Kejadian itu terjadi sejak Kamis, 14 Januari 2021, malam.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan peristiwa itu terjadi akibat hujan dengan intensitas yang tinggi.
“Akibat hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan pergeseran struktur tanah (longsor) semakin melebar berkisar 120 sentimeter,” ujar Staf BPBA, Haslinda di Banda Aceh, Minggu, 17 Januari 2021.
Haslinda melanjutkan, akibat kejadian ini berdampak kepada dua kepala keluarga yang terdiri dari lima jiwa.
“Saat ini korban yang terdampak mengungsi ke rumah saudaranya.
Sementara itu, Tim Survei BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar mulai memasang alat untuk mengukur pergerakan tanah (seismometer) portabel.
Pemasangan alat ini guna meneliti tingkat pergeseran tanah di lokasi kejadian.
“Kita membawa peralatan seismometer portable yang mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan akan dicoba melihat sampai sejauh mana area ini pergerakannya,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro, kemarin.
Dia menjelaskan, pergeseran tanah di permukiman penduduk terus meningkat setiap hari.
Data BMKG pada Kamis, 14 Januari 2021 menunjukkan, penurunan tanah itu mencapai 80 sentimeter.
“Namun sekarang kalau kita melihat penurunannya sudah lebih dari 120 sentimeter,” kata Djati.
Pada Minggu, 17 Januari 2021, Djati mengatakan berdasarkan pantauan pihaknya tidak terjadi penurunan tanah yang signifikan.
“Alhamdulillah, tadi malam tidak ada hujan dan saat kita melakukan pengukuran penurunannya tidak signifikan, hanya satu hingga dua sentimeter. Namun ada tanah yang turun di sisi lain, hari kemarin tidak ada,” kata Djati kepada wartawan di Grup WhatsApp Media Center BPPA, Minggu siang. []