Pendidikan Keagamaan di Aceh Besar Dimarginalkan, Nasib MTs Jantho Jadi Contoh
Theacehpost.com | ACEH BESAR – Nasib lembaga pendidikan keagamaan, Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Jantho sangat memprihatinkan setelah sempat dimarginalkan oleh oknum Pemkab Aceh Besar pada periode kepemimpinan Mukhlis Basyah-Syamsul Rizal dan Sekda Jailani Ahmad.
Sumber-sumber dari kalangan pejabat Kemenag Aceh Besar kepada Theacehpost.com mengungkapkan, keberadaan lembaga pendidikan keagamaan di Kota Jantho, ibu kota Kabupaten Aceh Besar masih jauh dari harapan.
“Jangankan tersedia kompleks Madrasah Terpadu atau madrasah berstatus negeri, madrasah yang telah ada saja terancam hilang,” kata sumber tersebut.
Saat ini, katanya, di Kota Jantho hanya tersedia Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), sedangkan MTsN dan MAN tidak ada.
Ketika Aceh Besar dipimpin Bupati Drs. Sanusi Wahab telah dirintis Pondok Pesantren Terpadu Al Fauzul Kabir yang di dalamnya berdiri Madrasah Tsanawiyah Al Fauzul Kabir (swasta) dan telah berjalan belasan tahun.
Namun, lanjut sumber itu, di masa pemerintahan Mukhlis Basyah-Syamsul Rizal dan Sekda Jailani Ahmad, secara sepihak MTs Fauzul Kabir dihilangkan dan diganti dengan SMP Fauzul Kabir.
Konsekwensinya, MTs Fauzil Kabir di keluarkan dari area milik Pemkab Aceh Besar di kompeks Masjid Al Munawwarah Kota Jantho dan melaksanakan proses belajar mengajar secara berpindah-pindah.
Perobahan statuta lembaga pendidikan keagamaan tersebut sangat disesalkan oleh masyarakat Kota Jantho sehingga masyarakat tetap berinisiatif mempertahankan keberadaan lembaga pendidikan MTs Fauzul Kabir.
Atas upaya pimpinan MTs, dewan guru dan komite/masyarakat Kota Jantho akhirnya melakukan pendekatan kembali kepada Pemkab Aceh Besar periode sekarang.
“Akhirnya dengan inisiatif Sekda Drs Iskandar, M.Si (almarhum) memberikan gedung baru dengan status pinjam pakai di samping SMAN Kota Jantho,” kata beberapa sumber lainnya.
Secara perlahan tapi pasti geliat MTs Fauzul Kabir Kota Jantho kembali bergaung.
Warga Jantho antusias menyekolahkan putra-putri mereka di madrasah, walaupun tanpa gedung yang representatif. Saat ini MTs Jantho memiliki 70 siswa didukung 4 guru PNS Kemenag dan beberapa guru honorer.
Ditinjau Petinggi Kemenag
Rabu, 8 September 2021 menjadi hari bersejarah bagi MTs yang terletak di ibu kota Aceh Besar tersebut.
Untuk pertama kali lembaga pendidikan itu dikunjungi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Aceh, Dr. Iqbal, S.Ag, M.Ag bersama sejumlah pejabat utamanya.
Dalam peninjauan tersebut Kakanwil Kemenag Aceh didampingi Kakankemenag Aceh Besar, H. Abrar Zym, S. Ag, MH, Kasubbag Tata Usaha H. Khalid Wardana, S.Ag, M.Si, dan Kasi Pendidikan Madrasah Suryadi SAg.
Kepala MTs Jantho, Tajusubti S.Ag bersama dewan guru menyambut kehadiran para pengambil kebijakan di Kemenag dan sangat berharap akan adanya perubahan nasib madrasah di masa mendatang.
Prihantin
Kakanwil Kemenag Aceh, Dr. Iqbal turut prihatin atas nasib dan eksistensi MTs di ibu kota Kabupaten dan berharap Pemkab Aceh Besar untuk mendukung keberadaan madrasah, seperti menghibahkan tanah untuk pengembangan dan pembangunan madrasah.
Kakanwil juga meminta Kemenag Aceh Besar untuk menjalin komunikasi yang intens dengan pemkab demi terwujudnya lembaga pendidikan yang baik.
“Coba ajukan permohonan hibah tanah kepada Pemkab Aceh Besar, mudah-mudahan untuk pembangunan gedung bisa diusul melalui APBN atau SBSN,” demikian Dr. Iqbal. []