Penanganan Wabah PMK di Tamiang Lamban, Suprianto Minta Kementan Respons Cepat

waktu baca 2 menit
Seekor sapi di Kampung Bukit Paya, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). (Foto: Saiful Alam/Theacehpost.com)

Theacehpost.com | ACEH TAMIANG – Peternak di Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, mengeluhkan lambannya penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak sapi di wilayahnya. Akibatnya, sapi yang lainnya ikut terinfeksi wabah ini.

Seperti di Kampung Bukit Paya, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang. Peternak sapi di sana mengaku kekurangan suplai obat-obatan pencegah wabah PMK, seperti vitamin dan antibiotik.

“Sudah 50 sapi kami terkena wabah PMK ini. Saya tak menyangka penyebaran wabah ini begitu cepat,” kata Sugiman.

Awalnya, sapi milik Sugiman terkena PMK hanya beberapa ekor saja. Kini hampir seluruh sapinya dan masyarakat di kampung ini terjangkit wabah itu.

“Harapan saya pemerintah segera merespon cepat pengendalian wabah ini. Apalagi wabah ini terus menyebar dan berdampak terhadap ekonomi masyarakat, terlebih menjelang lebaran Iduladha mendatang,” pintanya.

banner 72x960

Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto mengaku telah meminta obat penanganan wabah PMK ini kepada Kementerian Pertanian (Kementan) RI beberapa waktu lalu.

“Saya sudah mengusulkan permintaan obat-obatan kepada Kementan RI, rinciannya 25 ribu dosis antibiotik, 25 ribu dosis obat penurun panas, 25 ribu dosis vitamin, dan 20.000 dosis vaksin,” ungkap Suprianto saat menyikapi keluhan peternak di Kampung Bukit Paya, Sabtu, 28 Mei 2022.

Ia berharap usulannya itu segera direalisasikan Kementan RI.

“Kita harap Kementan RI segera merespons usulan kami ini, sebab jika suplai ini lambat disalurkan, maka bukan tidak mungkin akan semakin banyak lagi ternak masyarakat yang terjangkit dan mati,” sebutnya.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang per tanggal 26 Mei 2022, tercatat sudah 7.519 lembu terjangkit PMK dengan angka kematian mencapai 49 ekor dan angka kesembuhan sebanyak 2.554 ekor. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *