Pemikiran Imam Al-Ghazali Perlu Diaplikasikan dalam Membangun Aceh

waktu baca 2 menit
Guru Besar Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr H Syamsul Rijal MAg. (Foto: TAP/Syah Reza)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Guru Besar Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr H Syamsul Rijal MAg mengemukakan, dalam konteks kontemporer pemahaman kehidupan dalam bingkai keagamaan sangatlah urgent (mendesak). 

Begitu pula yang dilakukan oleh Imam Al-Ghazali di dalam pengembaraan pengetahuan, guna menemukan sekaligus mengamalkan teori-teori kebenaran.

“Al-Ghazali sudah memberikan batasan-batasan terhadap itu, sehingga beliau sampai pada titik-titik kebenaran dalam dunia sufi,” kata Prof Syamsul Rijal saat mengisi kajian dan diskusi tentang Jejak-jejak Imam Al-Ghazali dan Perjalanan Mencari Tuhan yang diselenggarakan oleh Islamic Institute of Aceh (IIA) di salah satu warung kopi di Banda Aceh, Kamis, 4 Februari 2021.

Sementara dalam konteks membangun Aceh, kata Syamsul Rijal, banyak pemikiran-pemikiran Al-Ghazali yang termaktub dalam Ihya Ulumuddin dapat membangun spirit baru dalam membentuk insan di Aceh yang berkarakter.

“Bagi saya sendiri Ihya Ulmuddin bisa menjadi barometer, karena di sana memberikan karakteristik kemanusiaan atau karakter manusia yang peduli terhadap manusia dalam konteks kontemporer,” ujarnya.

banner 72x960

Prof Syamsul Rijal menambahkan, dirinya  mengapresiasi inisiasi IIA untuk menelusuri jejak pemikiran ulama filsuf Islam itu. Tradisi dan literasi terkait keilmuan tersebut patut menjadi agenda prioritas. 

Pasalnya, bukan hanya manusia saja dapat menggali konsep-konsep keilmuan, tetapi juga berupaya menjabarkan teori-teori konsepsional sehingga booming dalam konteks kehidupan modern hari ini.

“Kehidupan-kehidupan terkini harus berbingkai yang berbasis religi seperti pemikir sebelumnya, sehingga arah kehidupan kemanusiaan dalam berbagai dimensi bisa dispiriti oleh nilai-nilai sosial ke-Islaman,” tuturnya.

Diskusi yang dimoderatori leh Tgk Khairul Badri Lc MA, ini dihadiri sejumlah akademisi, mahasiswa, para pegiat filsafat Islam, pegiat IIA, dan masyarakat umum. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *