Peletakan Batu Pertama IPDN Aceh di Jantho Menunggu Amanat Presiden

waktu baca 2 menit
Wakil Rektor IPDN Bidang Administrasi Dr. Rizari MBA MSi bersama Bupati Aceh Besar Mawardi Ali meninjau Lokasi Rencana Pembangunan IPDN Regional Aceh di Kota Jantho, Rabu, 28 April 2021. (Foto: Media Center Aceh Besar)


Theacehpost.com | ACEH BESAR –
Berdirinya kampus IPDN Regional Aceh di Kota Jantho telah lama dinanti masyarakat Aceh, khususnya masyarakat Aceh Besar.

Dokumen administrasi telah dipenuhi oleh Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Besar. Saat ini dokumen administrasinya sudah di Mensetneg.

Informasi tersebut disampaikan Wakil Rektor IPDN Bidang Administrasi Dr. Rizari MBA MSi saat melakukan peninjauan lokasi pembangunan kampus tersebut di Kota Jantho, Aceh Besar, Rabu, 28 April 2021.

“Dokumen administrasi telah dipenuhi, hanya saja persoalan kebijakan, anggaran dan waktu yang tepat,” ujar Rizari didampingi Kepala Bina Pelatihan IPDN Brigjen Herman Sikumbang.

Ia mengapresiasi kegigihan Bupati Aceh Besar Mawardi Ali dalam menjalin komunikasi yang intens dengan pemerintah provinsi dan kementerian dalam negeri serta mempersiapkan lokasi dan segala hal yang dibutuhkan.

banner 72x960

“Terkait pembangunan fasilitas gedung, kita sedang menanti Ampres (Amanat Presiden) yang akan menjadi dasarnya, yang paling penting adalah dukungan masyarakat setempat,” terangnya.

Apabila sudah disetujui Presiden, sudah bisa dilakukan penerimaan praja dan penempatan di gedung sementara di Poltekkes Kota Jantho, namun terkait operasionalnya sebelum terbangun gedung tidak bisa dialokasikan dari APBN, tetapi harus ditanggulangi dengan Anggraran Belanja Daerah setempat.

Bupati Aceh Besar Ir H Mawardi Ali menyampaikan bahwa Pemerintah telah membebaskan lahan seluas 33 hektare untuk pembangunan IPDN Regional Aceh.

“33 hektare telah dibebaskan di Kota Jantho dan sudah kita serahkan kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian,” ujar Mawardi Ali.

Menurut Mawardi, hadirnya kampus IPDN merupakan harapan masyarakat, hal tersebut juga diakui oleh beberapa tokoh masyarakat yang hadir di antaranya Tgk. Fakhruddin Lahmuddin, mantan Sekda Aceh Thantawi Ishak dan Rektor ISBI Aceh.

Sementara Ketua DPRK Iskandar Ali menegaskan bahwa investasi yang paling berharga adalahdi bidang pendidikan, sehingga hadirnya IPDN yang telah didukung ISBI yang ada saat ini akan menjadikan Kota Jantho sebagai zamrud khatulistiwa sekaligus akan memberikan multiplayer efek nantinya.

“Kota Jantho akan menjadi zamrud khatulistiwa sekaligus akan memberikan multiplayer efek jika IPDN terbangun,” kata Iskandar Ali.

Hadir dalam peninjauan tersebut mendampingi Wakil Rektor IPDN antara lain Asisten Administrasi Umum Setda Aceh Dr. Iskandar SSos MSi, Bupati Aceh Besar, Sekda, Kapolres, Dandim 0101/BS dan Kajari serta Asisten Setdakab Aceh Besar. []

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *