Meski tak Mau Teken Tuntutan, Tgk. Amran Apresiasi Aktivis Gerpas

waktu baca 5 menit
Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran bersama jajarannya saat berdiskusi dengan aktivis Gerpas di Hall Pendopo Bupati Aceh Selatan di Tapaktuan, Rabu, 26 Mei 2021. (Foto Humas Pemkab Aceh Selatan)

Theacehpost.com I TAPAKTUAN – Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran mengucapkan terima kasih kepada Gerakan Pemuda Aceh Selatan (Gerpas) atas kepedulian dan niat tulus para pemuda dan mahasiswa yang telah menunjukkan perhatian terhadap jalannya roda pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan.

Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran melalui Humas Sedakab Aceh Selatan dalam rilisnya kepada Theacehpost.com, Kamis 27 Mei 2021 menyampaikan rasa terima kasih kepada pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerpas atas kepedulian terhadap jalannya roda pemerintahan di Aceh Selatan.

“Melalui masukan maupun kritikan yang tentunya bersifat membangun, karena dengan demikian, maka pemerintah daerah telah diingatkan dan ditunjukkan apa saja program dan kegiatan yang saat ini mungkin belum dilaksanakan dengan maksimal,” tulis siara pers tersebut mengutip pernyataan Tgk. Amran saat menyambut perwakilan Gerpas, Rabu 26 Mei 2021 di Hall Pendopo Bupati Aceh Selatan di Tapaktuan.

Pertemuan tatap muka dengan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerpas ini dilaksanakan dalam rangka mengakomodir niat baik untuk menyampaikan langsung kepada Bupati Aceh Selatan beberapa tuntutan yang sebelumnya telah diartikulasikan kepada Plt. Sekretaris Daerah dan Asisten Setdakab pada aksi unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Aceh Selatan.

Berita Terkait: Diundang ke Pendopo, Gerpas Ajukan Enam Poin Tuntutan, Bupati Aceh Selatan tak Mau Teken

banner 72x960

Gerpas menuntut Bupati Aceh Selatan merealisasikan janji-janji kampanye, transparansi dana refocusing Covid-19, menyelesaikan pembangunan gedung yang mangkrak, mendefinitifkan Plt. Kadis Kesehatan, serius dalam penanganan banjir, dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pertemuan dalam bentuk diskusi dan tanya jawab itu langsung ditanggapi oleh Tgk. Amran didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, Erwiandi, S.Sos, M.Si serta Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Drs. H. T. Darisman.

Pada sesi dialog pertama, kesempatan bertanya digunakan oleh T. Wariza Aris Munandar selaku Koordinator Lapangan Gerpas.

Wariza mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan kesempatan yang diberikan Bupati Aceh Selatan untuk bertemu langsung dengan aktivis Gerpas.

Seraya menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan sebuah dialog untuk mewujudkan Aceh Selatan Hebat.

“Apa yang telah dilakukan oleh Gerpas hari ini merupakan bentuk konsistensi kepedulian, karena demi mewujudkan Aceh Selatan Hebat perlu adanya kritikan mengingat masih terdapat hal-hal berupa program kegiatan yang mungkin belum dilaksanakan secara optimal,” ucap Warija Korlap Germas.

Kita juga mengapresiasi respons cepat Pemkab Aceh Selatan terhadap permasalahan pelanggaran syariat Islam di lokasi RTH yang langsung ditanggapi oleh SKPK terkait, juga terkait program listrik bersubsidi yang mulai berjalan, dua hal ini sebelumnya sempat disampaikan saat pelaksanaan aksi di depan Kantor Bupati beberapa waktu lalu.

“Namun demikian, terdapat beberapa poin penting lain yang perlu mendapat tanggapan, yakni terkait transparansi dana refocusing COVID-19 dan keseriusan dalam penanganan banjir agar masalah ini tidak terus berulang,” ungkapnya.

Dalam diskusi tersebut, Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran menyambut baik berbagai aspirasi positif yang disampaikan, seraya memberikan apresiasi karena dihadapannya telah hadir pemuda Aceh Selatan yang mempunyai pemikiran yang visioner untuk bersama-sama dengan pemerintah membangun daerah.

“Dalam hal ini kita menjelaskan bahwa program-program daerah sesuai dengan visi dan misi telah diwujudkan secara bertahap, seperti santunan kematian yang hingga kini terus berjalan, juga listrik murah untuk masyarakat miskin, serta ambulance gratis yang telah direalisasikan untuk memudahkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, juga berbagai program sosial lainnya yang menyentuh langsung masyarakat,” jelas Tgk Amran saat diskusi dengan Gerpas.

Mengenai penanganan banjir, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan akan terus mengupayakan agar masalah tersebut dapat segera teratasi sesuai dengan kewenanganannya, baik kewenangan pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi melalui SKPA terkait, serta pemerintah pusat melalui usulan pada Musrenbang Nasional.

“Masalah banjir ini tidak hanya berdampak bagi masyarakat Aceh Selatan namun juga kabupaten lain. Untuk itu, kiat terus berkoordinasi dengan kepala daerah terkait agar bersama-sama mengupayakan penyelesaian banjir ini, yang tidak mungkin diatasi hanya dengan menggunakan APBK saja,” ucapnya.

Pada Rakor Pengendalian Bencana bersama Kepala BNPB, Doni Monardo, awal 2020, Pemerintah Aceh Selatan bersama empat kepala daerah lain, yakni Gayo Lues, Aceh Singkil, Aceh Tenggara dan Subulussalam, telah mengajukan usulan agar penanganan bencana banjir ini menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Ini membuktikan keseriusan pemerintah daerah dalam mengupayakan penyelesaian terhadap permasalahan yang terus melanda tiap tahunnya,” ungkapnya.

Terkait upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Bupati Aceh Selatan telah menginstruksikan seluruh SKPK untuk terus menggali potensi pendapatan yang ada.

Dalam rapat evaluasi PAD beberapa waktu lalu, antara lain, pihaknya telah memerintahkan agar dinas terkait mengevaluasi kembali tarif NJOP dengan kondisi terkini, serta mengoptimalkan beberapa potensi lain.

Tgk Amran juga meminta doa dan dukungan, karena dalam waktu dekat akan beroperasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dalam kapasitas produksi yang cukup besar di Trumon Timur, yang nantinya juga akan menjadi salah satu potensi PAD.

“Insya Allah, semua program yang telah direncanakan akan diwujudkan,” ucapnya.

Semua program pembangunan telah dituangkan dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) yang diimplementasikan dalam Renja (Rencana Kerja) setiap tahun berjalan dan dokumen tersebut telah dibahas bersama legislatif.

“Realisasi pembangunan telah disesuaikan dengan dokumen yang ada termasuk mengenai waktu pelaksanaannya, kesemuanya itu tetap melalui tahapan, tidak dengan serta merta atau instan. Semuanya akan dipertanggungjawakan melalui LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) 5 tahunan di hadapan anggota dewan,” tutupnya.

Diskusi Pemkab Aceh Selatan bersama Gerpas turut dihadiri Kepala BKPD Syamsul Bahri, SH, Kepala Bappeda Masrizal, SE, M.Si, Kepala Dinas Sosial Zubir Efendi, S.Pt, Kalak BPBD Cut Syazalisma, S.STP, dan Sekretaris Perkim Zulkarnaini, AP, M.Si. []

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *