Marak Eksploitasi Anak di Banda Aceh, PSI: Ini Kejahatan Terorganisir, Harus Ditindak Tegas!

Ketua Partai Solidaritas Indonesia Kota Banda Aceh, Nyak Andy Mu’arif. [Foto: for The Aceh Post]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Pemandangan memilukan kini semakin sering terlihat di sudut-sudut Kota Banda Aceh. Anak-anak kecil yang seharusnya bermain dan belajar, malah dipaksa turun ke jalanan, mengemis dan berjualan hingga larut malam.

banner 72x960

Mereka berkeliaran dari satu warung kopi ke warung lainnya, membawa dagangan yang sama, wajah yang tampak lelah, dan sorot mata yang dipenuhi ketakutan. Siapa yang mengendalikan mereka? Apakah ada sindikat kejam yang mengorganisir mereka?

Fenomena ini mencuri perhatian publik, tetapi yang lebih mengejutkan, belum ada tindakan tegas dari pihak berwenang. Di tengah kegelisahan masyarakat, suara keras datang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Banda Aceh.

Menanggapi hal ini, Ketua PSI Kota Banda Aceh, Nyak Andy Mu’arif, angkat bicara. Ia dengan tegas mengecam praktik eksploitasi ini dan mendesak pemerintah serta aparat penegak hukum untuk segera bertindak.

“Ini bukan kebetulan! Ini bukan sekadar anak-anak yang berusaha mencari nafkah! Ada indikasi kuat bahwa mereka diperalat dan diorganisir oleh pihak tertentu. Ini adalah kejahatan terstruktur yang harus segera diberantas. Pemerintah dan kepolisian tidak boleh tinggal diam!” tegas Andy dengan nada geram, Sabtu (15/3/2025).

Menurutnya, praktik ini bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak tatanan sosial dan ini bukan fenomena sosial biasa. Ada pola. Ada sistem. Ada tangan gelap yang mengendalikan mereka.

“Coba perhatikan baik-baik. Mereka menjual barang yang sama di tempat yang berbeda, mereka muncul di titik-titik tertentu dengan cara yang identik. Ini bukan kebetulan! Ini terorganisir! Ada sistem yang mengendalikan mereka. Pertanyaannya, siapa yang ada di balik semua ini?” ujar politisi muda itu dengan penuh kecurigaan.

PSI Banda Aceh mendesak aparat penegak hukum untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam eksploitasi anak ini. Jika dibiarkan, praktik keji ini bukan hanya akan semakin meluas, tetapi juga akan menciptakan rantai eksploitasi yang terus berlangsung tanpa henti.

“Kami menuntut tindakan nyata! Jangan sampai kejahatan ini semakin berkembang dan menjadi bagian dari realitas yang diterima begitu saja di Banda Aceh. Ini bukan budaya kita! Ini adalah aib yang harus diberantas sampai ke akar-akarnya!” pungkas Andy.

“Jangan biarkan anak-anak Aceh menjadi korban keserakahan manusia-manusia jahat! Aceh dikenal sebagai tanah yang bermartabat, yang menjunjung tinggi kehormatan dan kemandirian, bukan tempat bagi kejahatan semacam ini!” tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah maupun kepolisian terkait desakan PSI Banda Aceh ini.

Namun, publik mulai resah dan menanti langkah konkret aparat dalam menangani kasus yang sudah sangat meresahkan ini.

Apakah pihak berwenang akan bergerak cepat, atau justru membiarkan eksploitasi ini terus terjadi? Waktu yang akan menjawab. (Akhyar)

Baca berita lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook