Madrasah di Kawasan Terpencil Aceh Besar Kekurangan Guru Kelas

waktu baca 2 menit
Tim Kemenag Aceh Besar dipimpin Kakankemenag, H. Abrar Zym ketika berada di salah satu madrasah terpencil di Aceh Besar, Rabu, 4 Agustus 2021. (Dok Kemenag Aceh Besar)

Theacehpost.com | ACEH BESAR – Tim Kemenag Aceh Besar sejak dua hari terakhir turun ke sejumlah kawasan terpencil untuk evaluasi dan diskusi perkembangan madrasah sekaligus monitoring Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Banyak hal yang disampaikan kepala madrasah maupun dewan guru untuk kepentingan pendidikan, di antaranya berharap kepada pimpinan Kemenag untuk menambah alokasi guru kelas (mata pelajaran umum) guna meningkatkan kualitas peserta didik di kawasan terpencil,” kata Kasubbag Tata Usaha Kankemenag Aceh Besar, H. Khalid Wardana, S.Ag, M.Si dalam siaran pers-nya kepada Theacehpost.com.

Menurut Khalid, pada Rabu, 4 Agustus 2021 dirinya ikut mendampingi Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Aceh Besar, H. Abrar Zym, S.Ag, MH melakukan kunjungan kerja ke beberapa madrasah terpencil di Kecamatan Seulimuem.

Kunjungan diawali ke MIN 12 Lamteuba disambut kepala madsarahanya, Syafawiah, S.Pdi dan dewan guru. Berikutnya ke MIN 38 Lampanah Leungah disambut kepala madrasah, Ima Rosita, S.Pdi bersama Ketua Komite Madrasah, Darkasyi Daud dan dewan guru.

Bersama rombongan Kakankemenag Aceh Besar juga ikut Kasi Pendidikan Madrasah, Suryadi, S.Ag dan beberapa staf.

banner 72x960

Ketika berdiskusi dengan pihak madrasah, Kakankemenag Aceh Besar menyatakan sangat mendukung berbagai inovasi yang dilakukan pihak madrasah untuk kemajuan pendidikan.

Secara khusus Kakankemenag Aceh Besar mengapresiasi kekompakan dan kerja sama di MIN 12 Lamteuba dan MIN 38 Lampanah Leungah sehingga masyarakat sangat mendukung dan antusias menyekolahkan anak-anak mereka di kedua madrasah tersebut.

Di MIN 38 Lampanah Leungah, misalnya, atas inisiatif guru dan masyarakat secara swadaya telah terwujud pembangunan Raudhatul Adhfal (sekolah setingkat Taman Kanak-kanak).

Sedangkan untuk menunjang berbagai bakat dan kreatifitas peserta didik diadakan kegiatan ekstra kurikuler seperti dzikee, nasyid, tarian, dan rebana.

Sehari sebelumnya, kata Khalid Wardana, tim Kemenag Aceh Besar juga melakukan monitoring dan pembinaan ke beberapa madrasah di Kecamatan Lhoong, yaitu MIN 41 Krueng Mak, MIN 46 Lhoong, dan MTsN 5 Lhoong.

Dalam kunjungan tersedbut Kakankemenag Aceh Besar, H. Abrar Zym menekankan kepada para guru untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas.

Guru diharapkan menjalankan tugas sesuai tupoksinya, menjadi pendidik bukan pembidik, menjadi pengajar bukan penghajar, menjadi motivator yang penuh inovasi, pendorong, pelatih, dan elevator yang mampu melakukan pergerakan dan perubahan ke arah yang lebih baik.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *