Luncurkan Buku “Ada Cinta di Rumah Singgah”, BFLF Hadirkan Kisah Haru Perjuangan Pasien Aceh

Foto bersama usai peluncuran buku Ada Cinta di Rumah Singgah oleh BFLF Indonesia. [Foto: The Aceh Post/ Marnida].

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh — Yayasan Blood For Life Foundation (BFLF) Indonesia meluncurkan buku berjudul Ada Cinta di Rumah Singgah, di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Banda Aceh, Kamis (15/5/2025).

Buku ini memuat lebih dari 55 kisah nyata perjuangan pasien dari berbagai daerah di Aceh yang menjalani pengobatan rujukan ke Banda Aceh. Peluncuran tersebut menjadi bentuk penghormatan sekaligus sumber inspirasi atas semangat juang para pasien dalam menghadapi penyakit dan keterbatasan.

banner 72x960

Ketua Umum BFLF Indonesia, Michael Octaviano, menyampaikan bahwa peluncuran buku ini bertujuan untuk menyampaikan pesan kuat bahwa masyarakat yang sedang menjalani pengobatan di perantauan jauh dari kampung halaman, khususnya di Banda Aceh, tidak pernah sendiri.

“Kami hadir memberikan pendampingan, motivasi, dan dukungan moril melalui rumah singgah serta bantuan sosial yang terus kami galang,” ujar Michael.

Ia menjelaskan, kisah-kisah dalam buku ini berasal dari pasien yang berasal dari pelosok Aceh, yang harus menempuh perjalanan jauh demi mendapatkan layanan medis di ibu kota provinsi. Beberapa di antaranya berakhir dengan kesembuhan, sementara sebagian lainnya berpulang dalam perjuangan. Namun, nilai utama yang ingin diangkat adalah semangat untuk tidak menyerah dan terus berikhtiar.

Ketua Umum BFLF Indonesia, Michael Octaviano. [Foto: The Aceh Post/ Marnida]
“Lebih dari sekadar kesembuhan fisik, buku ini mengangkat nilai cinta dan solidaritas sesama warga Aceh. Ini bukti bahwa kepedulian sosial masih hidup di tengah masyarakat kita. Rumah singgah BFLF yang sudah hadir selama 15 tahun adalah wujud nyata semangat saling membantu di tengah keterbatasan,” jelasnya.

Michael juga mengajak pemerintah daerah untuk mendukung keberadaan rumah singgah di setiap kabupaten/kota. Ia berharap buku ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus menebar kepedulian. “Kami ingin gerakan ini tidak berhenti di Banda Aceh saja, tapi meluas ke seluruh Aceh,” tambahnya.

Melalui peluncuran buku ini, BFLF ingin menegaskan bahwa cinta, harapan, dan kepedulian adalah kekuatan utama dalam menghadapi ujian hidup.

Komentar Facebook