Kembangkan Wisata Olahraga, Aceh Gelar Tour de Koetaradja

waktu baca 2 menit
Ilustrasi: Komunitas sepeda di Aceh. (Foto: Dok. Pendam IM)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Pesona cahaya Aceh kembali akan bergairah dengan konsep sport tourism (pariwisata olahraga) dari sebuah pagelaran Road Bike Tour de Koetaradja (TdK).

Mengusung tema “Explore Koetaradja & Feel the Sensation” even ini akan berlangsung pada 14 Maret 2021 dengan melibatkan peserta 200 orang dari berbagai kota, termasuk Medan, Jakarta dan Bandung.

Sondi Sampurno, satu-satunya race director internasional balap sepeda jalan raya yang dimiliki Indonesia juga hadir untuk mensukseskan acara TdK ini.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Jamaluddin menyampaikan melalui even ini diharapkan bisa menjadi penyemangat dalam menggairahkan kembali industri pariwisata Aceh yang telah lama vakum akibat pandemi Covid-19.

“Tour de Koetaradja pesertanya 35 persen dari luar Aceh dengan jumlah totalnya 200 orang. Event wisata tidak hanya berguna dalam memperkenalkan Aceh lebih dekat kepada wisatawan, mendukung industri pariwisata Aceh di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), tapi juga meningkatkan perputaran uang di sana, termasuk juga ekonomi,” tutur Jamaluddin, Senin, 8 Maret 2021.

banner 72x960

Jamaluddin menjelaskan, adapun kelas yang diperlombakan dibagi dua.

Pertama, King of Mountain (KOM) dengan kelompok umur, 17-34 tahun, 35-44 tahun, 45-54 tahun.

Kedua, Queen of Mountain (QOM). Khusus untuk katagori ini, tidak ada pengelompokan umur.

Jarak yang ditempuh sejauh 71 KM dimulai dari Museum Aceh, Simpang Kodim, lalu melewati Masjid Raya Baiturrahman, jembatan Pante Pirak, melewati Simpang Jambo Tepe hingga Simpang Mesra.

Kemudian ke Gampong Kajhu, Gampong Krueng Raya, naik ke Barbate Hill. Melewati Bukit Radar sampai ke Kecamatan Blang Bintang.

Setelahnya Gampong Siron, sampai ke Lambaro. Kemudian Pagar Air, melewati Fly Over Simpang Surabaya dan Finish kembali di Museum Aceh.

Jamaluddin menilai kegiatan TdK bisa memberikan sebuah kesan, bahwa Aceh merupakan daerah wisata unggulan tidak hanya alam dan budayanya, namun juga event yang dihadirkan melalui spirit “The Light of Aceh”.

“Road Bike semacam ini dipandang memiliki peluang besar untuk menggaet peminat, mengingat antusiasme masyarakat bersepeda meningkat pesat selama pandemi Covid-19,” sebut Jamaluddin.

Untuk protokol kesehatan (prokes), peserta diwajibkan membawa surat keterangan negatif rapid antigen.

Diwajibkan juga menjaga jarak di lokasi acara.

Panitia akan menyediakan wastafel cuci tangan, hand sanitizer. Seluruh partisipan wajib menggunakan masker. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *