Kadisdik Dayah Aceh dan Guru Besar ITB Motivasi Santri Dayah MUQ Pagar Air

waktu baca 3 menit
Santri Dayah Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Pagar Air, Aceh Besar, memperingati Isra Mikraj, Jumat, 12 Maret 2021. (Foto: Humas Disdik Dayah Aceh)

Theacehpost.com | ACEH BESAR – Dayah Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Pagar Air menyelenggarakan Peringatan Isra Mikraj di musala setempat, Jumat, 12 Maret 2021.

Dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Dayah Aceh, Zahrol Fajri S.Ag MH, bersama Guru Besar Institut Teknologi Bandung ITB, Prof Dr Ir Eng Teuku Abdullah Sanny M.Sc berkesempatan memotivasi para santri penghafal quran.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Dayah Aceh, Zahrol Fajri S.Ag MH. (Foto: Humas Disdik Dayah Aceh)

Kadisdik Dayah Aceh, Zahrol menyampaikan bahwa Dayah MUQ Pagar Air ini didirikan pada tahun 1989 oleh mantan Gubernur Aceh, Ibrahim Hasan.

Dayah MUQ Pagar Air ini sudah banyak menghasilkan alumni-alumni yang berkiprah baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Oleh karena itu, Zahrol meminta kepada para santri agar terus meningkatkan potensi diri dengan tidak hanya menguasai Ilmu agama, namun juga ahli di bidang ilmu pengetahuan lain sehingga bisa menjadi pakar.

banner 72x960

“Pesan saya, kepada para santri tidak hanya belajar menghafal Alquran saja, namun juga harus belajar untuk menafsirkan makna yang terkandung dalam Alquran itu sendiri, menyangkut dengan hukum-hukum Islam (fiqh) tentu harus dipahami secara komprehensif oleh santri,” pintanya.

Zahrol juga menyampaikan kepada Rais ‘Am dan Pengurus Dayah MUQ Pagar Air agar terus meningkatkan kualitas pengembangan Dayah, baik dari segi kebersihan, manajemen, SDM Guru Dayah dan jajaran lainnya.

“Hal itu bertujuan agar Dayah MUQ Pagar Air ini bisa menghasilkan alumni-alumni yang berkualitas serta menjadi contoh bagi dayah-dayah lain di Aceh,” ucapnya.

Guru Besar Institut Teknologi Bandung ITB, Prof Dr Ir Eng Teuku Abdullah Sanny M.Sc. (Foto: Humas Disdik Dayah Aceh)

Prof Teuku Abdullah Sanny dalam tausiahnya berharap kepada generasi muda Aceh agar memegang teguh disiplin waktu.

Menurut Prof Abdullah disiplin adalah kunci kesuksesan.

“Semua harus terjadwal dengan baik, insyaAllah kita akan sukses,” ujarnya.

Prof Abdullah juga berpesan kepada para santri agar meningkatkan minat membaca.

“Dengan membaca kita pasti tahu, dengan membaca kita pasti belajar, jika belajar kita pasti pintar, kalau sudah pintar InsyaAllah sukses,” pesannya menyemangati santri.

Prof Abdullah Sanny juga bercerita bahwa ia memiliki anak bernama Rayyane Mazaya Syifa Insasi M.FSc, seorang dosen Indonesia Internasional Institute For Life Sciences yang ahli di bidang pangan.

“Anak saya itu disiplin waktu dan hobi membaca, maka dia sukses. Saya ingin anak-anak Aceh seperti kalian dapat berkiprah baik di nasional maupun internasional,” imbuh Ketua Umum Yayasan Beudoh Gampong itu.

Prof Teuku Abdullah Sanny merupakan putra Aceh lulusan doktor di Kyoto University, Jepang.

Ia ahli dalam pengeboran tanah dan struktur tanah yang saat ini terlibat sebagai perancang tekhnologi dalam proyek kereta cepat jurusan Jakarta-Bandung.

Di bidang ilmu agama, Prof Abdullah Sanny juga seorang penghafal Alquran. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *