HMI Lhokseumawe Kecam Tagar #bubarkanMUI: Ada yang Ingin Memecah Belah

waktu baca 2 menit
Massa HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara menggelar aksi mengecam seruan pembubaran MUI yang muncul lewat tagar #bubarkanMUI di media sosial. [Dok. HMI]

Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – Munculnya wacana media sosial terkait pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) menuai reaksi keras dari sejumlah kalangan.

Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir, jagat media sosial viral dengan kemunculan tagar #bubarkanMUI.

Seruan itu imbas dari penangkapan anggota Komisi Fatwa MUI, Ahmad Zain An-Najah oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri pada Selasa lalu, 16 November 2021. Ia ditangkap lantaran diduga terlibat tindakan terorisme.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Lhokseumawe-Aceh Utara menyatakan kecamannya terhadap tagar itu. Menurut HMI, masalah personal tidak bisa dikaitkan dengan lembaga.

“Masalah personal dari anggota MUI, bukan lantas lembaganya yang harus dibubarkan,” ujar Muhammad Fadli, Ketum HMI cabang Lhokseumawe-Aceh Utara, Minggu 21 November 2021.

banner 72x960

Ia menambahkan, wacana #bubarkanMUI sangat tak berdasar. Tagar itu dinilainya terlalu tendensius terhadap MUI yang merupakan lembaga para ulama.

Menurut Fadli, tidak seharusnya MUI dijadikan kambing hitam atas tindakan oknum di dalamnya.

“Kan pertanggungjawabannya juga secara pribadi, bahkan yang ditangkap sudah dinonaktifkan, serta polisi juga bilang tidak ada kaitannya dengan MUI,” ucapnya.

Di sisi lain, Fadli mengaku MUI merupakan lembaga yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia. Khususnya umat muslim, peran MUI penting dalam menentukan fatwa terhadap sesuatu yang masih tidak jelas, baik terkait halal-haram maupun boleh atau tidaknya sesuatu menurut Islam.

Alasan lainnya, Indonesia masih menjunjung tinggi Pancasila yang sangat mengakomodir nilai-nilai agama. “MUI lah sebagai lembaga para ulama sebagai perawat agama dan bangsa di Indonesia ini, jadi masyarakat sangat butuh MUI,” lanjutnya.

HMI Lhokseumawe juga menduga kemunculan wacana itu sarat dengan indikasi adanya pihak-pihak tertentu yang ingin memecah-belah masyarakat. Karena itu, Fadli menegaskan HMI akan siap menjadi garda depan yang menjaga keberadaan MUI.

“Kami (HMI) siap pasang badan jika ada pihak yang ingin bubarkan MUI, karena dahulu saat HMI ingin dibubarkan PKI, maka para ulama lah salah satu barisan terdepan membela HMI,” pungkasnya. []

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *