Gegara KMP Labuhan Haji Tak Beroperasi Lagi, Pelaku Usaha Gulung Tikar

waktu baca 2 menit
Aktivitas di Pelabuhan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan, tampak sepi pada Kamis, 7 April 2022. (Foto: Yurisman/Theacehpost.com)

Theacehpost.com | TAPAKTUAN – Aktivitas di Pelabuhan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan, tampak sepi pada Kamis, 7 April 2022.

Hal itu disebabkan lantaran berhentinya operasional kapal motor penyeberangan (KMP) Labuhan Haji rute Aceh Selatan-Sinabang (Simeulue) dan Aceh Singkil.

Salah seorang pedagang di pelabuhan setempat menuturkan, berhentinya operasioal KMP Labuhan Haji sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat setempat.

“Selama ini warkop yang berjejeran di pelabuhan, serta tempat penginapan di sekitar banyak yang gulung tikar (tutup),” kata Fitri, salah seoarang pedagang setempat saat ditemui Theacehpost.com.

Berdasarkan informasi dari warga sekitar, saat ini banyak penumpang dari Pelabuhan Labuhanhaji menuju Sinabang enggan menumpang KMP Teluk Singkil.

banner 72x960

Pasalnya, kapal tersebut dikabarkan pernah oleng beberapa waktu lalu di Pelabuhan Simeulue.

Petugas Pelabuhan Labuhanhaji, Agusman, mengatakan KMP Labuhan Haji sudah lama tidak beroperasi lagi. Saat ini, kata dia, kapal tersebut berada di Sulawesi Utara.

“Walaupun ada KMP lain yang beroperasi di Pelabuhan Labuhanhaji ini, daya tampungnya tidak sama dengan KMP Labuhan Haji dulu. GT KMP sekarang ini kecil, dibandingkan KMP Labuhan Haji yang kapasitas angkutannya lebih banyak,” kata Agusman kepada Theacehpost.com.

“Otomatis daya tampungnya KMP yang melayari rute Aceh Selatan – Simeulue saat ini, baik pengangkutan orang dan barang-barang lebih sedikit,” ungkapnya lagi.

Minta dialokasikan KMP

Camat Labuhanhaji, Said Suhardi, mengaku banyak masyarakat yang mengeluh akibat KMP Labuhan Haji tak beroperasi lagi di Aceh Selatan.

“Sepinya aktivitas di Pelabuhan Labuhanhaji berpengaruh terhadap segi ekonomi warga setempat,” katanya.

Melihat kondisi tersebut, ia berharap Pemerintah Aceh dan DPRA dapat mengupayakan kembali KMP Labuhanhaji atau kapal lain yang berkapasitas besar.

“Kalau dibandingkan jarak tempuh pelabuhan di daerah Meulaboh (Aceh Barat) dan Aceh Singkil ke Simeulue, lebih dekat jarak tempuhnya dari Pelabuhan Labuhanhaji (Aceh Selatan) dan biayanya pun lebih murah,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *