Diisukan Bakal Gabung PPP, Sandiaga Enggan Tergesa-gesa

waktu baca 4 menit
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (kanan) dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (kiri) menggunakan becak saat menuju Pasar Gede dalam rangka pembukaan acara Solo Menari di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (29/4/2023). (KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA)

Sandiaga enggan terburu-buru menentukan langkah politik. Ia ingin agar semua keputusannya diterima semua pihak.

SURAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno diisukan bakal bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Isu itu semakin santer setelah ia mengundurkan diri dari Partai Gerindra, yang mengusungnya sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo pada Pemilu 2019. Saat ini ia enggan tergesa-gesa menentukan langkah politik.

”Tentu ada tahapannya, ada komunikasinya, ada pendalamannya, dan ada pemikirannya. Ini kita lakukan langkah demi langkah. Tidak tergesa-gesa sehingga semuanya nyaman dan komunikasi semua dibuka untuk memastikan aspirasi dan solusi bisa kita hadirkan,” kata Sandiaga setelah membuka acara ”Solo Menari 2023”, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (29/4/2023).

Sandiaga menganggap, proses politik jangan hanya sekadar saling mencari pasangan. Menurut dia, gagasan-gagasan yang akan ditawarkan kepada masyarakat perlu dikedepankan. Ia menginginkan agar perpolitikan itu mampu benar-benar meningkatkan kesejahteraan rakyat kelak.

Nama Sandiaga memang sempat disebut Presiden Joko Widodo sebagai sosok potensial calon wakil presiden yang bisa berkontestasi pada Pemilu 2024 nanti. Jawaban itu dilontarkan Presiden ketika ditanyai perihal calon wakil presiden (cawapres) yang sekiranya cocok mendampingi bakal calon presiden dari PDI-Perjuangan, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Beberapa lembaga riset pernah memunculkan Sandiaga sebagai sosok kuat calon wakil presiden.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menunjukkan cincin yang diberikan Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Amanah Sholihin Harasyi di Pondok Pesantren Nurul Amanah, Jakarta, Minggu (12/3/2023).

banner 72x960

Ditanyai soal cawapres, Sandiaga tak mau berkomentar. Ia menyerahkan proses pemilihan calon wakil presiden kepada partai politik. Kini, ia ingin fokus menjalankan tugasnya sebagai menteri. Pihaknya ingin semakin dekat dengan masyarakat untuk menangkap berbagai aspirasi yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi.

”Itu (cawapres) keputusannya partai politik. Saya yang ditugaskan sekarang untuk menjalin komunikasi dan menangkap aspirasi akan terus bergerak dekat dengan masyarakat. Tugas saya untuk menghadirkan solusi peningkatan ekonomi yang sangat dibutuhkan pascapandemi,” kata Sandiaga.

Lebih lanjut, Sandiaga mengaku juga belum menjalin komunikasi formal dengan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono. Sedikit berseloroh, ia malah mengaku sedang fokus menari. Itu karena kehadirannya dalam acara ”Solo Menari”, festival tari tahunan yang diadakan untuk memperingati Hari Tari Sedunia.

”Saat komunikasi politik itu intensif, komunikasi budaya jangan dilupakan. Menari adalah salah satu kearifan dan kelestarian budaya kita. Dalam politik ini, menari harus jadi bagian dalam menghadirkan politik yang lestari, santun, mengikuti proses ritual budaya kita. Jadi, jangan terlalu tegang-tegang,” ujar Sandiaga semringah.

Di sisi lain, Sandiaga merasa, pengunduran dirinya dari Partai Gerindra juga belum lama. Ia tak ingin terburu-buru menentukan langkah politik. Pihaknya mengharapkan agar langkah yang diambilnya itu mampu membawa semangat politik yang lebih sejuk dan bisa lebih bersatu lagi untuk mendorong pembangunan.

Di sela-sela kunjungan kerjanya sebagai menteri, Sandiaga juga menyempatkan diri berkunjung ke kediaman pribadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI-Perjuangan Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, yang juga akrab disapa FX Rudy. Ia didampingi pula oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.

Dalam kesempatan itu, Rudy menjamu makan siang Sandiaga dan Gibran. Ketiganya bersantap siang di ruang tamu Rudy. Menu makananya ialah sayur lodeh, sambal goreng, oseng-oseng hati, gereh layur, dan ikan patin bumbu rujak. Santapan itu dimasak sendiri oleh istri Rudy. Kehangatan cukup terasa. Itu terdengar dari sesekali gelak tawa yang pecah di sela-sela santap siang mereka.

”Saya ke sini karena ada pelatihan HIPMI di Taman Sunan Jogokali. Kebetulan beliau (Rudy) tokoh di sini. Saya diundang makan dengan langsung dimasak Bu Rudy. Makanannya enak sekali. Pedasnya luar biasa. Saya jadi harus tambah nasi,” kata Sandiaga.

Sandiaga mengaku tidak ada perbincangan politik ketika berjumpa Rudy. Ia hanya membicarakan perihal kuliner daerah yang bisa menjadi potensi ekonomi kreatif. Pihaknya juga menanyai Rudy yang gemar berolahraga seperti dirinya. Ia kagum dengan sosok Rudy sebagai salah satu politisi senior di PDI-Perjuangan.

”Pak Rudy ini legendaris, menurut saya. Tadi cerita mengenai olahraganya, kok, masih segar seperti ini. Ternyata beliau rutin bersepeda. Karena hobinya sama dengan saya, sepeda juga. Nanti mau janjian naik sepeda bareng,” kata Sandiaga.

Baca juga: Diisukan Bergabung dengan PPP, Sandiaga Uno Ingin Fokus Ibadah Ramadhan

Sama halnya dengan Sandiaga, Rudy juga menyatakan, tak ada pembahasan politik di antara keduanya. Padahal, Rudy diketahui sebagai sosok yang cukup dekat dengan Ganjar. Di lain pihak, Sandiaga belakangan disebut-sebut sebagai sosok yang tepat mendampingi Ganjar dalam kontestasi Pemilu 2024.

”Itu (pemilihan cawapres) urusannya sana (DPP PDI-Perjuangan). Saya ini RT saja enggak mengurus, kok mengurus yang begitu? Yang jelas, apa yang diperintahkan Ketua Umum (Megawati), bagi saya petugas partai di struktur partai, hukumnya wajib dilaksanakan dan dimenangkan,” ucap Rudy. KOMPAS.com

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *