Cari Cadangan Migas Baru, Laut Dalam di Perairan Aceh Mulai Dibor

waktu baca 3 menit
Ilustrasi: Pengeboran minyak lepas pantai. (Foto: bpma.go.id)

Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – Dalam rangka mencari cadangan Migas yang baru, BPMA dan Repsol Andaman B.V telah mulai melakukan pengeboran laut dalam Sumur Rencong-1X yang terletak di perairan Aceh pada Senin, 18 Juli 2022, sore.

Aktivitas eksplorasi Sumur Rencong 1X berlokasi di Perairan Selat Malaka tersebut akan berlangsung selama 66 hari. Sumur eksplorasi lepas pantai terletak di Wilayah Kerja (WK) Andaman III dengan kedalaman air laut sekitar 1,100 meter.

Pengeboran lepas pantai yang dilaksanakan kurang lebih berjarak 42 km dari garis pantai Aceh Utara tersebut merupakan jenis pemboran laut dalam atau deep water.

Sebelumnya, BPMA dan Repsol Andaman B.V telah melaksanakan sosialisasi dan pembukaan shorebase di Pelabuhan Krueng Geukueh.

Kemudian untuk sosialisasi pengeboran sumur Rencong-1X juga telah dilakukan kepada pemangku kepentingan baik di Aceh maupun kabupaten/kota.

banner 72x960

Deputi Operasi BPMA, Edy Kurniawan menyampaikan bahwa BPMA  terus mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk melakukan kegiatan pengeboran yang masif dalam rangka menemukan cadangan migas baru.

Diharapkan dengan adanya discovery yang baru nantinya bisa menjaga ketersediaan migas nasional dan mendukung berjalannya roda ekonomi khususnya di Aceh.

“Kami mengapresiasi komitmen Repsol Andaman B.V selaku KKKS yang saat ini sedang melakukan pemboran laut dalam di Perairan Aceh. Kegiatan ini tentunya dapat berjalan dengan baik karena ada dukungan stakeholder daerah dalam kelancaran kegiatan pengeboran ini,” ungkap Edy dalam keterangan tertulis kepada Theacehpost.com, Kamis, 21 Juli 2022.

WK Andaman III merupakan wilayah kerja eksplorasi yang dimenangkan oleh Talisman pada lelang tahun 2009.

Kontrak Kerja Sama WK Andaman III menggunakan skema cost recovery dengan jangka waktu kontrak selama 30 tahun. Pada tahun 2015, Repsol mengakuisisi Talisman sehingga WK tersebut dikelola oleh Repsol.

Lalu kemudian di tahun 2019, Petronas, perusahaan migas asal Malaysia, melalui anak usahanya Petronas Andaman B.V. resmi mengakuisisi 49% hak partisipasi WK Andaman III dari Repsol Andaman, anak perusahaan Repsol S.A.

WK ini terletak di lepas pantai Aceh dengan luas area saat ini setelah dilakukan penyisihan sebagian wilayah kerja seluas 4684.32 kilometer persegi.

Repsol Andaman B.V telah mengerjakan beberapa kegiatan yaitu studi G&G, akuisisi data seismik 3D seluas 3,250 km persegi yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 hingga 2018 dan pengeboran eksplorasi Rencong-1X.

Dikatakan, pengeboran ini merupakan pembuktian dari interpretasi data yang telah didapatkan melalui seismik 3D dengan target kedalaman 1,100 m dari permukaan laut dan sedalam 3,500 m dari dasar laut.

Pelaksanaan pemboran ini dilakukan menggunakan drillship atau kapal pengeboran bernama West Capella generasi ke-6 yang juga pernah digunakan Premier Oil pada Mei hingga Juli 2022 lalu, saat kegiatan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1.

Blok Andaman III merupakan bagian dari rangkaian WK Andaman yang terletak di Perairan Selat Malaka.

Wilayah kerja lain yang terdapat di dalam regional ini adalah WK Andaman I dan South Andaman yang dioperasikan oleh Mubadala Petroleum (berada lebih dari 12 mil laut-kontrak bagi hasilnya bagian dari pengawasan SKK Migas) dan WK Andaman II yang dioperasikan oleh Premier Oil Andaman Ltd (Kontrak bagi hasil berada di bawah pengawasan SKK Migas). []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *