BI Dorong Pertanian Berbasis Digital untuk Kemandirian Pesantren

waktu baca 2 menit
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Yukon Afrinaldo bersama Muspika ikut memanen jeruk madu di Pondok Pesantren Nurul Islam di Desa Blang Rakal Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah. (Dok. BI Lhokseumawe)

Theacehpost.com | BENER MERIAH – Pondok Pesantren Nurul Islam di Desa Blang Rakal Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah memanen jeruk madu dengan metode digital farming pada Rabu, 27 Oktober 2021.

Panen ini kelanjutan program kemandirian ekonomi pesantren berbasis pertanian digital, di bawah pembinaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah. Kali ini pihaknya memilih pengembangan komoditas jeruk madu.

Digitalisasi pertanian yang dilakukan berupa pemberian bantuan peralatan sensor tanah dan cuaca serta peralatan automatic drip irrigation (pengairan dan pemupukan otomatis).

Program ini sendiri dilakukan pada demplot kebun jeruk seluas 1 hektare di kawasan ponpes Nurul Islam. Dengan program ini, BI berharap proses budidaya pertanian yang dilakukan oleh pondok pesantren bakal lebih mudah hingga meningkatkan hasil produksi pertanian mereka.

“Dengan adanya peralatan tersebut, monitoring kondisi tanah, cuaca, dan faktor-faktor yang mempengaruhi tanaman dapat dilakukan lebih mudah sehingga penanganan yang perlu dilakukan terhadap tanaman dapat dilakukan lebih tepat,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Yukon Afrinaldo.

banner 72x960

Ia juga menambahkan, ke depan program ini akan terus ditingkatkan hingga dapat membangkitkan kemandirian ekonomi pesantren, khususnya di wilayah kerja KPw BI Lhokseumawe.

“Program kemandirian pesantren yang dilakukan secara nasional diharapkan dapat membentuk pondok pesantren yang mampu mencetak wirausahawan handal dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi,” ujar Yukon.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *