Besok, IIA Gelar Diskusi tentang Imam Al-Ghazali

waktu baca 2 menit

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Islamic Institute of Aceh (IIA) akan menggelar diskusi tentang sosok Imam Al-Ghazali pada Kamis, 4 Februari 2021.

Diskusi dengan tema “Jejak-jejak Kebenaran: Imam Al-Ghazali dan Perjalanan Mencari Tuhan” akan diisi oleh Guru Besar Filsafat Islam UIN Ar-Raniry, Prof Dr H Syamsul Rijal MAg.

Wakil Direktur IIA, Khairul Badri mengatakan diskusi tentang tokoh Islam dan Aceh yang telah memberi sumbangan besar bagi kemajuan peradaban Islam menjadi konsentrasi program IIA di tahun ini.

Terutama, yang memiliki hubungan keilmuan dengan identitas agama di Aceh, seperti Al-Ghazali.

“Kebesaran nama Imam Al-Ghazali melampaui zaman. Tak terhitung jumlah kajian, penelitian maupun tulisan tentang autobigrafi dan pemikirannya. Bahkan karya monumentalnya Ihya Ulumuddin menjadi referensi ketiga setelah Alquran dan Hadis yang terus diajarkan di berbagai tempat, tak terkecuali di Aceh,” ujar Khairul dalam keterangan tertulis kepada theacehpost.com, Rabu, 3 Februari 2021.

banner 72x960

Khairul menambahkan, dibalik kebesaran namanya, ada episode perjalanan begitu rumit yang dialami sang ‘Hujjatul Islam’ dalam mengarungi samudera kebenaran.

Imam Al-Ghazali juga melewati fase-fase penting pencarian kebenaran dan beliau rekam sendiri dalam salah satu karyanya Munqidh min adz-Dzalal.

“Ada banyak pesan, peristiwa, dan dialog dalam dirinya tentang hakikat kebenaran, orientasi dan tujuan kehidupan. Yang kalau dilihat dengan konteks zaman seakan beliau hidup di zaman kita.”

“Karena nalar masyarakat hari ini tentang kebenaran sangat empiris, sama persis apa digambarkan oleh beliau kepada masyarakat, dimana beliau hidup sejak 10 abad yang lalu,” katanya.

Menurutnya, membahas persoalan kebenaran tentu sangat penting untuk mengetahui orientasi beragama, apakah sudah sejalan dengan risalah Islam atau malah tanpa sadar sedang berada pada jalan kesesatan .

“Untuk mengungkapkan tentang kondisi tersebut, kita mengundang Guru Besar Filsafat Islam UIN Ar-Raniry, Prof Syamsul Rijal pada diskusi yang sengaja kita adakan di warung kopi untuk menciptakan imej bahwa warung kopi adalah tempat literasi,” ujarnya.

“Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi pada diskusi yang diadakan pada esok hari, pukul 10.00-12.00 WIB, di Erzed Coffee Lamnyong, Banda Aceh,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *