Baru Tiba di Jakarta, Warga Aceh Utara Meninggal, BPPA Pulangkan Jenazah Almarhum

waktu baca 3 menit
Jenazah Hasanudin di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, menjelang dipulangkan ke Aceh Utara, Jumat pagi, 25 Juni 2021. (Dok BPPA)


Theacehpost.com | JAKARTA  –
Seorang warga asal Aceh Utara, Hasanudin (31) meninggal dunia di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis pagi, 24 Juni 2021, akibat usus buntu yang dideritanya.

Hasanuddin tiba di Jakarta sekitar lima hari lalu untuk bekerja. Namun mengembuskan napas terakhir pada Kamis pagi, 24 Juni 2021 sekitar pukul 07.00 WIB.

Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta akan memfasilitasi pemulangan jenazah Hasanuddin ke kampung halamannya di Cot Seutui, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara.

Kepala BPPA, Almuniza Kamal S.STP, M.Si kepada Theacehpost.com mengatakan jenazah akan dipulangkan melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat pagi, 25 Juni 2021 sekitar pukul 04.30 WIB dengan tujuan Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumut.

“Insya Allah, nanti sesampainya di sana sekitar pukul 06.50 WIB, akan ada ambulanS yang akan menjemput dan mengantar  hingga ke kampung halamannya,” kata Almuniza, Kamis, 24 Juni 2021.

banner 72x960

Ia mengatakan, pemulangan jenazah warga Aceh kurang mampu di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya selalu difasilitasi oleh Pemerintah Aceh. Karena itu juga merupakan amanah dari Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Pemerintah Aceh turut menyampaikan duka cita, dan mendoakan keluarga almarhum tabah menghadapi cobaan ini.

“Semoga almarhum Hasanudin di tempatkan di syurga Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan selalu tabah menerima musibah ini,” ujarnya.

Sayuti (25), adik kandung almarhum mengatakan, sebelum mengembuskan napas terakhir, abangnya mengeluh sakit di perut saat tengah melakukan perjalanan ke Jakarta dari Aceh menggunakan bus.

“Kemudian beliau masuk rumah sakit di Lampung untuk diperiksa, ternyata ususnya kumat dan harus dioperasi. Ada sekitar seminggu menjalani perawatan di sana,” kata Sayuti.

Lalu, katanya, diketahui kondisi abangnya mulai membaik, ia menjemputnya ke Lampung untuk dibawa ke Jakarta di tempat tinggalnya di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.

“Belum sampai 24 jam di Jakarta, ususnya mengalami infeksi di bagian jahitan dan bocor lagi. Kemudian, saya bawa ke Rumah Sakit Fatmawati sekitar empat hari lalu,” katanya.

Ia menambahkan, pada Rabu, 23 Juni 2021, pihak rumah sakit mengambil tindakan untuk melakukan operasi di ususnya. Setelah operasi selesai dibawa ke ruangan ICU.

“Pada Kamis pagi abang saya meninggal,” kata Sayuti.

Sayuti menyebutkan, almarhum ke Jakarta atas permintaannya untuk bekerja. Karena selama ini, abangnya yang tinggal bersama istri dan seorang anaknya di Samalanga, Bireuen, hanya bekerja melaut.

“Karena saya kira dia bekerja di sana sudah kurang cocok. Makanya saya minta ke Jakarta,” kata Sayuti yang bekerja di Baitul Maqdis Ciracas.

Ia mengatakan, almarhum abangnya, orangnya sangat baik, begitu juga jiwa sosialnya yang suka membantu.

Sayuti mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Aceh, tentunya Badan Penghubung Pemerintah Aceh yang ada di Jakarta, karena sudah membantu pemulangan jenazah almarhum abangnya.

“Jazakallah khairan, karena sudah banyak membantu. Semoga Allah membalas semua kebaikan,” ujar Sayuti. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *