Aceh Utara dan SMESCO Indonesia Kolaborasi Tingkatkan Kompetensi UMKM

waktu baca 2 menit
Foto: ist

Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – Pemerintah Aceh Utara melalui Dinas Perdagangan Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Aceh Utara berkolaborasi dengan SMESCO Indonesia untuk meningkatkan kompetensi UMKM di Kabupaten Aceh Utara. Kolaborasi ini dilakukan dalam rangka mendukung UMKM naik kelas dan tanggap terhadap perkembangan digitalisasi dan inovasi.

Program pelatihan ini bertajuk UMKM Aceh Utara Bangkit, dilaksanakan pada 24 – 26 Oktober 2023 dan diikuti sebanyak 40 peserta UMKM. Pelatihan ini fokus pada dua produk unggulan Kabupaten Aceh Utara, yaitu produk olahan makanan Roti Bhoi dan kerajinan eceng gondok.

Direktur Bisnis dan Pemasaran SMESCO Indonesia, Wientor Rah Mada mengungkapkan, “Kedepannya Pemerintah Kabupaten Aceh Utara akan terlibat dalam proses kreatif produksi untuk produk unggulan UMKM khas Kabupaten Aceh Utara dalam program Aceh Bangkit”.

“Saya menilai Kabupaten Aceh Utara memiliki bahan baku eceng gondok melimpah, sehingga ini menjadi keunggulan bagi UMKM Kabupaten Aceh Utara dalam mempertahankan kontinyuitas produksi,” ujar Iskandar, Kepala Dinas Perdaginkop dan UKM Kabupaten Aceh Utara.

Pada tahap awal ini, dua puluh UMKM pengrajin berbasis eceng gondok mendapatkan pelatihan desain produksi melalui pemahaman yang akan diajar oleh praktisi fashion and craft, Cocos Trisada asal Kebumen, Jawa Tengah.

banner 72x960

Tidak hanya eceng gondok, Disperdaginkop dan UKM Aceh Utara juga membuka kelas bagi dua puluh pelaku UMKM makanan olahan Roti Bhoi yang sudah dikurasi sebelumnya. SMESCO Indonesia akan menghadirkan narasumber praktisi professional Bakery and Pastry Production, Hengki Chandra yang sempat menjadi Chef de Partie di Sheraton Hotel, Perth, Australia.

“Kami berharap UMKM artisan Roti Bhoi mendapatkan pengalaman belajar lebih dan bukan hanya mengikuti pelatihan regular saja, namun juga kedepannya harus mampu menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan lokal, sehingga akan tercipta ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan,” tutup Iskandar.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *