“Aceh Dukung Pak Anies, The Next Presiden”

waktu baca 3 menit
Anies Baswedan di Makam Tjut Nja' Dhien, Gunung Puyuh, Sumedang, Jawa Barat. (Foto Facebook Anies Baswedan)

Theacehpost.com – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melalui akun Facebook Anies Baswedan memposting kegiatannya ziarah ke Makam Cut Nyak Dhien di Gunung Puyuh, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu, 12 Juni 20201.

Hingga Sabtu malam, pukul 23.25 WIB atau setelah 14 jam status itu di-posting, telah menuai 19.845 like, 734 komentar, dan 1.085 kali dibagikan.    

Postingan ziarah Anies Baswedan ke Makam Cut Nyak Dhien mendapat simpati dari para netizen, baik di Aceh maupun luar Aceh.

“Aceh siap dukung Pak Anies RI…” tulis pemilik akun Djamaluddin Husita

“Walaupun dicilet meulisan bak rueng, tapi kamoe Aceh tetap mendukung Pak Anis, semoga Bapak Jadi Presiden Aamiin!,” lanjut pemilik akun Hamdan Budiman.

banner 72x960

Pemilik akun Asronkhalifah menulis: “Bangsa yg Besar adalah mrk yg menghargai dan tdk pernah lupa dgn perjuangan dan pengorbanan para pejuangya dan trus berusaha utk mengikuti jejak dan langkah mereka…” #MabruukBuatCalonRI1

Akun Irman Piliang:  “Pejuang sejati, beliau seharusnya jadi icon emansipasi wanita.. sebagai istri, ibu, panglima, dan guru.. bukan hanya sekedar surat-suratan dengan penjajah dan hidup nyaman digedung mewah…”

Akun Mahya Sari menyiratkan keterkejutan, “Masha Allah Alhamdulillah Allahuakbar baru tau kalau makam Tjut Nyak Dien ada Sumedang terima kasih pak Anies yg sangat menghargai sejarah peduli dg sejarah semoga pak Anies selalu dlm lindungan ALLAH Aamiin.”

Asroel Suldam menulis: Salam dari aceh pak Anies Baswedan … Luar biasa.. Sesekali ke aceh pak ada makam cut mutia.. Tp sgt d sygkan krg perhatian dr pemerintah.. Bru” Ini pak wamen turun lgsg baru ada perbaikan akses ke lokasi makam

“Abangkoe…. Bapak Anies Baswedan mewakili seluruh Rakyat Aceh kami sangat terharu dan bahagia atas kunjungan ziarah Bapak ke Kuburan Cut Nyak Dhien (Orang Tua Aceh/Pahlawan Nasional), Bapak memang layak memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia kedepan,” tulis akun Saifunsyah Aceh.

Berikut kutipan tulisan Anies Baswedan dalam statusnya saat ziarah ke Makam Tjut Nja’ Dhien:

Sesudah beberapa waktu lalu menonton Tjoet Nja’ Dhien bersama keluarga, dan begitu tahu ada agenda kerja sama di Sumedang, langsung berniat sekaligus menyempatkan ziarah ke makamnya.

Makam Cut Nyak Dien berada di Kampung Gunung Puyuh, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan, tak jauh dari alun-alun Sumedang.

Karena djihadmu perdjuangan,

Atjeh beroleh kemenangan,

Dari Belanda kembali ke tangan,

Rakjat sendiri kegirangan.

Itulah sebab sebagai kenangan,

Kami teringat terangan-angan,

Akan budiman pahlawan djundjungan,

Pahlawan wanita berdjiwa kajangan.

Itulah sajak yang terukir di Makam Cut Nyak Dien di Sumedang. Pahlawan asal Tanah Rencong itu sangat dihormati warga Sumedang, daerah tempat Cut Nyak Dien diasingkan seusai ditangkap tentara Belanda.

Di film Tjoet Nja’ Dhien kita mengagumi cerita perjuangannya di Aceh. Hingga akhirnya pada 1906, Cut Nyak Dien ditangkap Belanda, diasingkan ke Sumedang karena takut akan terus mengobarkan semangat perlawanan rakyat Aceh.

Walau diasingkan ke Sumedang semangatnya untuk terus berjuang tidak padam, Cut Nyak Dien berjuang lewat jalan dakwah.

Cut Nyak Dien menghabiskan dua tahun terakhir hidupnya di pengasingan dengan mengajar penduduk sekitar mengaji Alquran dan bahasa Arab.

Penduduk Sumedang lebih mengenal Cut Nyak Dien dengan panggilan penghormatan: Ibu Prabu atau kadang disebut juga ibu suci.

Hingga wafatnya pada 6 November 1908, penduduk Sumedang tidak tahu kalau ia seorang pejuang.

Makam Cut Nyak Dien baru ditemukan kembali pada tahun 1959 berkat pencarian oleh Gubernur Aceh, Ali Hasmy, berdasarkan data yang ditemukan di Belanda.

Perjuangan Cut Nyak Dien di tanah Sumedang memang singkat, tapi semangatnya tetap abadi digelorakan warga Sumedang hingga hari ini. []

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *