Aceh Bergerak Putar Film Surat dari Ahmad pada HUT Banda Aceh ke-820

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Puluhan anak muda dari berbagai komunitas menghadiri pemutaran film bertajuk Surat dari Ahmad yang diselenggarakan oleh Yayasan Aceh Bergerak, Senin (21/4/2025) malam. Acara yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-820 Kota Banda Aceh ini berlangsung di Lambhuk, Banda Aceh.

banner 72x960

Dengan mengusung tema “Muhasabah 820 Kota Pusaka – Banda Aceh”, kegiatan tersebut bertujuan menjadi ruang refleksi sejarah dan kebudayaan melalui media sinema.

Fim Surat dari Ahmad mengangkat nilai sejarah, diplomasi, serta semangat perlawanan rakyat Aceh melalui kisah seorang pemuda yang berusaha mempertahankan usaha pandai besi warisan ayahnya, sambil menyampaikan surat kerja sama kepada Turki Utsmani menjadi simbol eratnya hubungan antara Aceh dan Istanbul pada masa lalu.

Pemutaran film berlangsung lancar dan dilanjutkan dengan diskusi publik yang menghadirkan dua pemateri: Essie Hermaliza dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Aceh, dan Djamal Syarief, aktor yang turut bermain dalam film tersebut.

Direktur Film, Animasi, dan Video Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Doni Setiawan, dalam sambutannya secara daring, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pemutaran film ini tidak hanya mengenang usia Banda Aceh, tetapi juga menjadi sarana merayakan identitas budaya dan nilai spiritual kota.

“Jejak Banda Aceh sangat kuat dari hubungan dengan Turki, perjuangan melawan penjajahan, hingga peran dalam pendidikan. Ini kota yang penuh sejarah,” ujar Doni.

Ketua Yayasan Aceh Bergerak, Eva Hazmaini, menyebut kegiatan ini sebagai ruang kolaborasi dan dialog kreatif bagi generasi muda.

“Kita tidak punya bioskop, jadi nonton film bareng seperti ini sangat berarti. Ini juga sejalan dengan visi Wali Kota Banda Aceh sebagai kota kolaborasi,” ujarnya.

Sementara itu, Djamal Syarief menyampaikan bahwa proses produksi Surat dari Ahmad merupakan perjalanan panjang. Ia menyoroti pentingnya narasi diplomasi antara Kesultanan Aceh dan Turki Utsmani yang jarang diangkat dalam dunia film lokal.

“Film ini menjadi cermin semangat anak muda Aceh dalam mengangkat sejarah dan budaya melalui karya kreatif,” kata Djamal.

Djamal mengungkapkan, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah merancang produksi film berskala besar yang akan mengangkat kisah hubungan historis antara Aceh dan Turki. Film tersebut direncanakan melibatkan berbagai tokoh dan pelaku seni nasional maupun lokal.[]

Komentar Facebook