Teuku Bentara Agam Ditetapkan jadi Pendiri Blangpidie, Situs Makamnya Disiapkan Jadi Cagar Budaya
THEACEHPOST.COM | Blangpidie – Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Kabupaten (TP2GK) Aceh Barat Daya bersama Pemerintah Gampong Keude Siblah dan Kuta Bahagia menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait penetapan Situs Cagar Budaya Makam Teuku Bentara Agam, Minggu (20/4/2025) malam.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Balai Desa Keude Siblah ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua TP2GK Aris Faisal Djamin, Keuchik Keude Siblah Teuku Rinaldy, Keuchik Kuta Bahagia Muhammad Yasal, tokoh adat, tokoh agama, serta perwakilan ahli waris Teuku Ben Agam.
“Teuku Ben Agam atau Nyak Ben merupakan pendiri Blangpidie, yang dulunya bernama Kuta Batee. Ia juga kakek dari Teuku Ben Mahmud yang kini tengah diusulkan sebagai Pahlawan Nasional dari Abdya,” ungkap Aris Faisal, yang juga Ketua Aceh Culture and Education (ACTION).
Ia menjelaskan bahwa silsilah keluarga ini berdasarkan penelitiannya bersama Rozal Nawafil yang ditulis dalam buku ‘Teuku Bentara Mahmud Setia Radja: Pahlawan Besar Perang Aceh’. Dalam silsilah itu, disebutkan Teuku Ben Mahmud merupakan keturunan dari Teuku Ben Agam bin Teuku Keuchik Lama bin Tok Keuchik Ponda bin Tok Lampoh Deue dari Pidie.
Makam Teuku Bentara Agam sendiri diyakini berada di Jalan Cot Seutui, tepat di perbatasan Keude Siblah dan Kuta Bahagia, Blangpidie. Lokasi tersebut telah lama dikeramatkan oleh warga sekitar.
“Kita sepakat bahwa makam yang dimaksud benar adalah makam Teuku Ben Agam, tokoh penting pendiri kota ini,” tegas Keuchik Teuku Rinaldy saat memimpin diskusi.
FGD ini juga dihadiri oleh anggota DPRK Abdya dari Fraksi PPP, Rahmat Irfan (Pan Abu), yang menyatakan siap mendukung pemugaran makam melalui pokok pikirannya di parlemen.
Sementara itu, perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abdya, Ronny Firmansyah, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengusulkan penetapan situs makam Teuku Bentara Agam sebagai Cagar Budaya melalui Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).
Kegiatan FGD ditutup dengan doa oleh Abu Teungku Said Ali, Imum Mukim Kuta Batee dan Imam Besar Masjid Nurul Yaqin Keude Siblah.[]