SLB Negeri Simeulue Kekurangan Tenaga Guru Khusus, Kacabdin Minta Perhatian Pemerintah

Kacabdin Wilayah Kabupaten Simeulue, Al Amin. [Foto: Ist]

THEACEHPOST.COM | Sinabang — Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Wilayah Kabupaten Simeulue, Al Amin mengatakan, Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Simeulue masih mengalami kekurangan tenaga pengajar lulusan khusus Pendidikan Luar Biasa (PLB), meskipun permintaan dan pengusulan telah berulang kali disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Aceh.

banner 72x960

“SLB Negeri Simeulue masih sangat kekurangan tenaga pengajar lulusan PLB. Guru dengan keahlian khusus ini sangat dibutuhkan untuk mengajar anak berkebutuhan khusus,” ujarnya, Senin (3/2/2025).

Ia mengatakan, SLB Negeri Simeulue yang berlokasi di Desa Suak Buluh, Kecamatan Simeulue Timur, merupakan satu-satunya SLB negeri di kabupaten tersebut. Saat ini, sekolah tersebut hanya memiliki tiga guru lulusan PLB, termasuk kepala sekolah, sementara jumlah siswa berkebutuhan khusus yang mengenyam pendidikan di sana mencapai 80 orang dari 10 kecamatan di Simeulue.

“Untuk memenuhi standar pendidikan yang ideal, SLB ini membutuhkan setidaknya 10 guru lulusan PLB,” sebutnya.

Agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, lanjut dia, sekolah terpaksa memberdayakan guru dari disiplin ilmu lain yang memiliki keterampilan dan pemahaman terhadap anak berkebutuhan khusus. Namun, hal ini dinilai belum optimal dalam mendukung perkembangan siswa secara maksimal.

Al Amin mengungkapkan bahwa, selain minimnya tenaga pengajar lulusan PLB, SLB Negeri Simeulue juga mengalami keterbatasan sarana pendukung, termasuk fasilitas asrama atau mess bagi siswa yang tinggal jauh dari kompleks sekolah.

Ketersediaan bus sekolah yang layak untuk transportasi anak berkebutuhan khusus juga masih sangat terbatas, padahal setiap tahun jumlah pendaftar di SLB terus bertambah.

“Mess dan bus sekolah sangat penting bagi siswa berkebutuhan khusus. Selain itu, kami juga membutuhkan kursi roda agar mobilitas mereka tidak terganggu selama proses belajar mengajar berlangsung,” ungkapnya.

Tak hanya itu, SLB Negeri Simeulue juga membutuhkan fasilitas olahraga yang sesuai standar untuk anak berkebutuhan khusus. Hingga kini, banyak sarana yang belum terpenuhi, padahal keberadaannya sangat penting untuk menunjang proses pendidikan yang setara dengan sekolah formal lainnya.

“Masih banyak fasilitas dan sarana khusus yang belum tersedia di SLB Negeri Simeulue. Ini memerlukan perhatian serius agar anak berkebutuhan khusus dapat memperoleh pendidikan yang layak dan setara dengan siswa di sekolah formal lainnya,” pungkas Al Amin.

Komentar Facebook