Hadirkan Aktivis Perempuan, Gampong Tangan-Tangan Cut Abdya Sosialisasi Bahaya Kekerasan Pada Anak
THEACEHPOST.COM | Blangpidie – Kampanye pencegahan kekerasan terhadap anak, baik fisik maupun psikis oleh sejumlah pihak terus dilakukan. Tak hanya oleh pemerintah daerah, kegiatan serupa juga digelar oleh Pemerintah Gampong Tangan-Tangan Cut, Kecamatan Setia, Aceh Barat Daya (Abdya), Minggu (1/9/2024).
Agenda sosialisasi stop kekerasan terhadap anak ini merupakan serangkaian kegiatan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dengan menghadirkan pemateri Ketua Balai Syura Ureung Inong Abdya, Dien Fitrianti Meutia.
Selama penyampaian materinya, wanita yang akrab disapa Yanti ini menjelaskan empat bentuk kekerasan terhadap anak, yaitu terdiri dari kekerasan fisik, kekerasan psikologis, kekerasan seksual dan penelantaran.
“Penting bagi kita selaku orangtua untuk memberikan pengasuhan yang benar dan tepat agar anak berkembang sesuai bakat dan kemampuannya,” ujar.
Menurutnya, sebagian besar kekerasan terhadap anak terjadi di rumah sendiri, baik psikis maupun fisik. Ucapan yang menyakiti hati anak serta sikap mengabaikan anak yang dilakukan orangtua termasuk dalam kekerasan psikis.
“Keluarga adalah pendidikan yang pertama dan utama, karena berangkat dari keluargalah pola asuh dan pola didik seorang anak terbentuk,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Gampong Tangan-Tangan Cut, Anasiah mengatakan, kegiatan PATBM ini memang pesertanya khusus pengurus PKK dan Kader Posyandu serta guru PAUD.
“Peserta kegiatan PATBM yang mengangkat topik stop kekerasan terhadap anak ini pesertanya pengurus PKK, kader Posyandu dan guru PAUD. Kita berharap tiga elemen ini bisa membantu gampong untuk mengkampanyekan stop kekerasan terhadap anak ke masyarakat luas,” harapnya.
Menurut Anasiah, tahun lalu Pemerintah Gampong Tangan-Tangan Cut juga melaksanakan kegiatan PATBM dengan topik pembahasan sarasehan mendampingi penggunaan media sosial untuk anak-anak di rumah.
“PATBM ini merupakan kegiatan rutin yang terdapat dalam Perbup, dengan sumber penganggaran dari Dana Desa. Tentunya isu yang akan dibahas disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat kami,” pungkasnya. (Robby Sugara)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp