Pelanggan Tirta Daroy Diharapkan Sediakan Bak untuk Stok Air
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Perumdam Tirta Daroy Kota Banda Aceh hanya memiliki satu sumber air baku permukaan dari sungai Krueng Aceh.
Titik pengambilan air berada sekitar 10 kilometer dari pusat kota di Lambaro, Aceh Besar.
Saat memasuki musim kemarau, kondisi turunnya muka air sungai secara drastis berdampak pada berkurangnya jumlah air yang bisa diproduksi oleh Tirta Daroy, bahkan kekurangan hingga mencapai 50 persen pada saat kondisi kritis.
Kepala Bagian Teknik Perumdam Tirta Daroy Hendra Alhas ST mengatakan salah satu langkah antisipasi gangguan pelayanan ini, maka seluruh pelanggan diharapkan menyiapkan bak tampungan air (ground tank) sesuai dengan kebutuhan dan menampung air di saat suplai air terpenuhi.
“Selain itu program penganggulangan kondisi air baku seperti ini merupakan di bawah kewenangan BWS-Sumatera I.
Pihak BWS-Sumatera I telah merencanakan revitalisasi kerusakan pada bendung karet sungai Krueng Aceh di Lambaro.
“Kita berharap bisa segera direalisasikan proyek tersebut dalam waktu dekat ini,” pungkasnya.
Hendra menjelaskan dalam beberapa hari terakhir penurunan sudah mencapai 35 persen dari kondisi normal. Hal itu disebabkan oleh turunnya muka air baku di Krueng Aceh pada musim kemarau.
Kapasitas air bersih yang diproduksi oleh Perumdam Tirta Daroy Kota Banda Aceh mencapai angka 800 liter per detik. Namun, pada kondisi seperti ini Tirta Daroy hanya mampu memproduksi setengahnya yaitu 400 liter per detik.
Perumdam Tirta Daroy, lanjut Hendra, menggunakan pompa submersible untuk menyuplai air ke menara air baku. Penggunaan pompa submersible ini sangat bergantung kepada tinggi rendahnya muka air. Tentu hal ini sangat berpengaruh kepada kinerja dari pompa itu sendiri sehingga ada sebagian pompa yang harus dimatikan.
“Kondisi berkurangnya debit air sudah berlangsung sekitar sebulan terakhir. Dampaknya, beberapa pelanggan menjadi kesulitan mendapatkan suplai air bersih,” imbuhnya.
Direktur Teknik Perumda Tirta Daroy Kota Banda Aceh Irwandi ST MT, didampingi Kepala Bagian Produksi, Nasrizal Nasa ST MT, mengatakan, saat ini Banda Aceh tengah mengalami krisis air baku.
Untuk itu diperlukan perbaikan bendung karet yang sudah lama rusak serta membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional yang ada di Brayeun, Aceh Besar.
“Oleh karenanya, jika air sungai surut Perumdam Tirta Daroy kekurangan debit air baku. Jumlah produksi sebesar 35 – 40 persen dari jumlah produksi normal sehingga berdampak pada wilayah pelayanan yang jauh dari WTP atau wilayah paling ujung layanan,” sebutnya.
Diharapkan kepada pelanggan yang berdampak terutama yang berdomisili di wilayah ujung pelayanan agar dapat menghemat dalam pemakaian air. []