Banjir Aceh Utara Meluas, 4.443 KK Terpaksa Mengungsi
Theacehpost.com | ACEH UTARA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 29 lokasi titik pengungsian akibat banjir melanda Aceh Utara.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Asnawi mengatakan di Aceh Utara ribuan warga mengungsi tersebar di tujuh kecamatan dilanda banjir.
Data sementara menunjukkan ada 29 titik pengungsian dengan jumlah pengungsi mencapai 4.443 kepala keluarga (KK) atau 13.708 jiwa.
“Hingga saat ini, kami mencatat ada 19 gampong yang dilanda banjir dan sekarang sudah 13 kecamatan terdampak banjir, kondisi itu besok akan berubah lagi,” kata Asnawi, Rabu, 5 Oktober 2022.
Adapun gampong yang dilanda banjir tersebut di Kecamatan Lhoksukon sebanyak enam gamponh, yakni Meucat, Buloh LT, Meunasah Rayeuk, Meunasah Kumbang, Rawa, dan Meunasah Manyang
Kecamatan Matang Kuli 12 gampong yakni Pante Pirak, Siren, Leubok Pirak, Menye Pirak, Tanjong Haji Muda, Beuringen Pirak, dan Ceubrek Pirak.
Berikutnya, Lawang Pirak, Alue Toe, Hagu, Punti Matang Kuli, dan Tumpok Barat. Sementara di Kecamatan Pirak Timu hanya Gampong Beurancan Rata.
Di Kecamatan Lhoksukon jumlah mengungsi mencapai 2.661 jiwa atau 663 KK. Sedangkan pengungsi di Kecamatan Matang Kuli dan Kecamatan Pirak Timu masih dalam pendataan.
Saat ini, kata Asnawi, petugas terus melakukan pendataan terhadap korban banjir dan menyalurkan bantuan masa panik serta memantau situasi dan kondisi lokasi banjir.
“Banjir tersebut selain karena hujan deras juga disebabkan meluapnya air aliran Krueng (sungai) Keureuto dan Krueng Pirak. Luapan air sungai juga merendam lahan pertanian masyarakat,” lanjutnya.
Dia menambahkan, selain merendam pemukiman penduduk, banjir juga merendam ratusan hektare sawah hingga terancam gagal panen.
Asnawi mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran Krueng Keureuto dan Krueng Pirak tetap waspada karena intensitas hujan di wilayah pegunungan di Kabupaten Aceh Utara masih tinggi.
“Curah hujan dalam beberapa hari ini meningkat, masyarakat diharapkan tetap waspada. Tim BPBD terus memantau wilayah rawan banjir serta mempersiapkan penanganan tanggap darurat ketika banjir,”tutup Asnawi. []