56 Mahasantri Ma’had Aly Babussalam Ikuti Seminar Proposal Risalah Perdana

waktu baca 3 menit
Para Penguji seminar proposal risalah atau skripsi sedang memberi arahan kepada mahasantri di komplek Dayah Babussalam Al-Hanafiyyah, Kamis 18 Agustus 2022. (Foto: Dok.Hub. Dayah Babussalam Al-Hanafiyyah)

Theacehpost.com | ACEH UTARA- Sebanyak 56 Mahasantri Ma’had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah Matangkuli Aceh Utara mengikuti seminar proposal risalah (skripsi) gelombang pertama, di komplek Dayah Babussalam Al-Hanafiyyah.

Penyelenggaraan seminar proposal risalah tersebut berlangsung 16-17 Agustus 2022. Seminar risalah ini merupakan seminar pertama sejak Ma’had Aly Babussalam menerima izin operasional dari Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta pada akhir tahun 2022.

“Ada 56 mahasantri yang mendaftar seminar gelombang pertama. Kita berharap mereka dapat mengerjakan penulisan risalah yang berkualitas dan fokus pada konsentrasi atau takhasssus  Ma’had Aly, yaitu Tafsir wa Ulumuhu,” ujar Mudir Ma’had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah, Dr. Tgk. T. Zulkhairi melalui siaran pers yang diterima Theacehpost.com, Kamis 18 Agustus 2022.

Tgk. Zulkhairi mengatakan, seminar proposal risalah perdana ini diikuti oleh mahasantri angkatan pertama dan dibagi ke dalam tiga kelompok serta diuji oleh para dosen yang merupakan alumni dan guru senior Dayah Babussalam Al-Hanafiyyah sebagai induknya Ma’had Aly Babussalam.

Sebanyak 56 mahasantri mengikuti seminar proposal risalah (skripsi) gelombang pertama, di komplek Dayah Babussalam Al-Hanafiyyah, Kamis 18 Agustus 2022. (Foto: Dok.Humas Dayah Babussalam Al-Hanafiyyah).

Adapun para penguji seminar proposal risalah mahasantri ini yaitu Dr. Tgk. Zulkhairi, MA, Tgk Ahmad Rabhanuddin Murad, M.Pd, Tgk Dailami, M.Pd, Tgk Ibnu Hajar, M.Pd, Tgk Marbawi, M.Pd, Tgk Taufik, M.Sos.I, Tgk Darmawan, S.Pd.I, Tgk Riza Fadli, Lc, Tgk Shafwan, S.Pd.I, Tgk Zulfahmi, S.Pd.I, Tgk Saddam, S.Pd.I, Tgk Ibrahim, S.Pd.I dan Tgk Marhaban Habibi, S.Pd.I.

banner 72x960

Saat memberi sambutan, Tgk Zulkhairi mengatakan bahwa seminar proposal risalah adalah bagian dari proses akademik yang wajib dilewati oleh para mahasantri sebagai syarat menulis risalah dan kemudian menjadi seorang sarjana.

“Pada seminar risalah angkatan pertama ini kita melihat mahasantri sangat antusias mengikutinya karena merupakan pengalaman baru bagi mereka yang selama ini fokus pada studi kitab kuning di Dayah. Kita berharap nantinya risalah atau skripsi ini betul-betul dapat menambah khazanah keilmuan tafsir dan ilmu tafsir yang telah berkembang,” kata Zulkhairi

Tgk Zulkhairi melanjutkan, bahwa dengan penulisan risalah ini, maka kelak diharapkan para mahasantri akan betul-betul menyukai dunia penelitian atau tulis menulis karya ilmiah karena memang ini merupakan salah satu kekurangan sebagian besar dunia dayah dewasa ini.

Selain itu, tambahnya lagi, para mahasantri harus memahami bahwa karya risalah ini akan menjadi sumbangan awal bagi para mahasantri sebagai upaya pengembangan khazanah keilmuan islam sehingga harus betul-betul serius dan fokus dalam penulisan.

Tgk Zulkhairi juga mengingatkan agar mahasantri betul-betul dapat merujuk dan mengutip langsung dari sumber-sumber kitab-kitab kuning, khususnya kitab-kitab tafsir klasik dan modern, dan bukan mengutip di atas kutipan orang lain.

“Ciri khas Ma’had Aly adalah studi turast (kitab-kitab klasik). Oleh sebab itu, skripsi mahasantri Ma’had Aly Babussalam harus betul-betul kental dan padat dengan referensi-referensi kitab turast yang dikutip langsung ke sumber asli, “ harap Tgk Zulkhairi.

Saat ini Ma’had Aly Babussalam memasuki usia tahun keempat. Diagendakan, sebelum ramadhan tahun 2023 akan dilangsung wisuda perdana bagi mahasantri angkatan pertama. Ma’had Aly Babussalam saat ini memiliki sebanyak 252  mahasantri dan ditambah dengan mahasantri yang baru lulus sebanyak 80 orang.[]

Baca juga: USK Kembali Kukuhkan Empat Profesor

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *