19 Balita di Setia Alami Stunting, Camat Intruksikan Keuchik Data dengan Akurat

waktu baca 2 menit
Camat kecamatan Setia, Aceh Barat Daya (Abdya), Raifin, didampingi Kepala Puskemas Lhang, dr. Hessi Arfina (Baju Putih), memandu lokakarya mini lintas sektor di Puskesmas setempat, Selasa, 30 Agustus 2022 (Foto: Theacehpost.com/Robbi Sugara)

Theacehpost.com | ACEH BARAT DAYA – Camat kecamatan Setia, kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Raifin, mengintruksikan seluruh keuchik kecamatan tersebut untuk mendata secara akurat anak di bawah lima tahun (Balita) yang mengalami stunting.

Hal tersebut disampaikan Raifin dalam acara lokakarya mini lintas sektor di Puskesmas Lhang kecamatan Setia, Selasa, 30 Agustus 2022.

“Kami minta semua keuchik dalam kecamatan Setia untuk mendata secara akurat Balita yang mengalami stunting, jika perlu kita tinjau langsung setiap Balita yang terindikasi mengalami stunting tersebut,” kata Raifin.

Lebih lanjut, Raifin juga berharap agar keuchik dapat memanfaatkan dana desa untuk pencegahan dan penanganan stunting.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Lhang kecamatan Setia, dr. Hessi Arfina mengatakan bahwa saat ini di Puskesmas yang ia pimpin tercatat 19 kasus Balita yang mengalami stunting.

banner 72x960

“Sampai Agustus ini, di Puskesmas Lhang tercatat 19 kasus Balita yang mengalami stunting,” kata dr. Hessi.

Menurut dr. Hessi, dana desa juga dapat dimanfaatkan untuk pencegahan dan penanganan stunting.

“Kami harapkan keuchik dapat menggerakan kembali Rumoh Gizi Gampong (RGG) seperti tahun lalu, karena ada alokasi tersendiri di dana desa untuk kegiatan tersebut,” terang dr. Hessi yang juga sebagai ketua IDI cabang Abdya tersebut.

Ia berharap perlu adanya intervensi dalam pencegahan dan penanganan stunting, termasuk melakukan pendampingan kepada remaja sebelum melangsungkan pernikahan.

“Intervensi pencegahan dan penanganan stunting adalah pada pemenuhan gizi dan perbaikan pola asuh, juga mempersiapkan remaja pranikah,” ujarnya.

Untuk diketahui, stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *