Yayasan Baitul Asyi Diindikasi Kutip Dana Wakaf Habib Bugak dari Jamaah Haji Aceh

Forum Keluarga Besar Habib Bugak, Said Muhajir bin Mahmud Al-Habsyi (kiri) dan Zulkifli Al-Habsyi (kanan) saat berkunjung ke Kantor Theacehpost.com, Rabu (5/6/2024) sore. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Ketua Forum Keluarga Besar Habib Bugak, Said Muhajir bin Mahmud Al-Habsyi menegaskan, pihaknya menerima laporan dari jamaah haji yang menyatakan bahwa Yayasan Baitul Asyi melakukan penggiringan agar menyalurkan ulang dana bagi hasil dari wakaf Habib Bugak pada jamaah haji Aceh di Kota Mekkah.

Menurutnya, penggiringan itu perlu dihindari, karena dari dulu sekitar tiga tahun yang lalu, di Medan, ada pihak yang tidak bertanggung jawab, mengatasnamakan keluarga Habib Bugak dan Yayasan Baitul Asyi  mengutip dana untuk pemugaran makam Habib Bugak Al-Asyi.

Sekarang ada lagi, bahkan berdasarkan laporan dari sejumlah jamaah haji yang keberatan, sudah tiga musim haji ada pengiringan untuk menyalurkan ulang dana wakaf Habib Bugak ke lembaga Yayasan Baitul Asyi.

“Banyak jamaah haji yang mempertanyakan kepada kami, mengapa ada oknum yang menggiring jamaah haji untuk kembali menyalurkan dana wakaf yang telah mereka terima dari wakaf Habib Bugak untuk dimasukkan kembali ke Yayasan Baitul Asyi, para jamaah digiring harus mengalirkan manfaat wakaf yang mereka terima di Mekkah,” ujar Said Muhajir, saat berkunjung ke Kantor Theacehpost.com, Banda Aceh, Rabu (5/6/2024).

“Kami yang ditodong dengan pertanyaan itu dari jamaah haji menuntut klarifikasi dari pihak Yayasan Baitul Asyi, mengapa ada oknum-oknum mengatasnamakan diri bagian dari Yayasan Baitul Asyi harus meminta dana wakaf yang telah diterima pada jamaah haji di Mekkah. Bahkan kami sendiri pun tidak pernah menerima wakaf Habib Bugak,” tambahnya.

Kata dia, sebelumnya pernah ada seorang dari keturunan Habib Bugak mencoba meminta sedikit bagian dari hasil wakaf Habib Bugak untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan ma’had aly di seputaran makam dan dengan tegas ditolak oleh Nazhir Wakaf Habib Bugak karena tidak tertuang di dalam ikrar wakaf.

“Jadi kami dari pihak keluarga merasa aneh dan kaget melihat Yayasan Baitul Asyi milik eks Tenaga Kerja Indonesia (TKI) itu, terlalu jauh mereka masuk ke sistem, bahkan sudah masuk dalam bahan Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Haji Daerah (PHD). Ini tampak seperti yayasan semi pemerintah, karena pihak yayasan merekrut PNS/ASN yang ada di biro Istimewa Aceh dan pegawai bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah,” ungkapnya.

“Indikasi anehnya lagi, kok bisa Yayasan Baitul Asyi yang ada di Aceh mereka berhasil menyisipkan kartu yayasannya dan tidak ada pihak petugas haji dari Embarkasi Aceh yang mencegah dan melarang, kan sangat disayangkan,” tambahnya.

Said Muhajir menjelaskan, Habib Bugak Al-Asyi mewakafkan tanah wakaf di Kota Mekkah untuk masyarakat Aceh yang ada di Kota Mekkah. Dalam ikrar wakaf itu tersebut bahwa wakaf ini diperuntukkan secara abadi kepada orang-orang Aceh yang bermukim, berhaji dan menuntut ilmu di tanah suci dan juga tersebut sebuah muqayyad (stressing) khusus, yakni muslim Aceh bermazhab syafi’i.

“ini penting untuk diketahui, karena kalau bukan bermazhab syafi’i tidak bisa menerima manfaat wakaf, karena tidak disebut dalam naskah ikrar wakaf,” tuturnya.

Selain itu, Said Muhajir menilai Yayasan Baitul Asyi di Aceh juga menyimpang dalam beroperasi. Hal itu menurutnya karena Yayasan Baitul Asyi bekerja sama dengan salah satu lembaga perbankan yang ada di Aceh untuk menyalurkan wakaf uang.

“Ini juga melawan Fatwa MPU Nomor 1 Tahun 2021 tentang Wakaf Tunai Menurut Perspektif Syariat Islam, Menurut empat mazhab fiqih mu’tabarah tidak sah. Kan sayang para jamaah yang belum mengetahui dasar pijakan hukumnya,” ungkapnya.

“Intinya memang banyak masalah di Yayasan Baitul Asyi ini. Lebih baik segera ditertibkan oleh pemerintah, karena kakek kami pernah berpesan, jangan lagi diungkit-ungkit amal Abusyik. Habib Bugak sudah mendapat balasan pahala amal jariyahnya, namun terpaksa kami turun ke Banda Aceh dari Bugak, menyurati pemegang otoritas terkait haji dan wakaf serta mendatangi kantor redaksi media ini agar masyarakat dapat informasi lengkap dari kami keluarga Habib Bugak” demikian tutur Said Muhajir.

Said Muhajir juga mengimbau kepada seluruh jamaah haji Aceh yang saat ini sedang atau akan menjalani ibadah haji untuk lebih berhati-hati dengan oknum-oknum yang mencoba mengambil untung dari dana wakaf Habib Bugak di Kota Mekkah.

Said juga dengan tegas meminta Pemerintah Aceh untuk menertibkan oknum-oknum yang mencoba bermain di Yayasan Baitul Asyi agar tidak timbul kesalahpahaman.

Said juga meminta pemerintah untuk menghentikan segala permintaan atau pengarahan secara agresif, masif, terstruktur agar hasil wakaf Habib Bugak yang diterima jamaah haji Aceh tidak masuk ke rekening Yayasan Baitul Asyi di Aceh.

“Walaupun diminta dengan tanpa paksaan, tapi ini penuh dengan peluang terjadinya polemik di kemudian hari. Kami mohon kepada pemerintah untuk menertibkan Yayasan Baitul Asyi agar tidak ada lagi oknum-oknum yang mengutip wakaf Habib Bugak dengan embel-embel apapun. Kami minta pemerintah untuk menelusuri dana yang dihimpun Yayasan Baitul Asyi di Aceh itu didapat darimana,” pungkasnya. (Akhyar)

(Pembaca Theacehpost.com yang budiman, berita ini masih membutuhkan verifikasi lebih lanjut dengan pihak Yayasan Baitul Asyi. Redaksi akan terus mengupayakan verifikasi dari yayasan yang dimaksud untuk perimbangan berita)

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *