Warga Kampung Tupah Aceh Tamiang Larang Truk Bermuatan Aspal Lintasi Jalan Desa, Jalan Diportal
THEACEHPOST.COM | Karang Baru – Puluhan Warga dua dusun di Kampung Tupah, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, larang aktivitas truk perusahaan pengangkut material aspal melintasi jalan kampung mereka dengan memasang portal, Selasa 19 November 2024, peristiwa ini sempat menarik perhatian perangkat Forkopimcam.
“Kami tidak ingin jalan kampung kami yang baru diaspal rusak akibat aktivitas truk mengangkut material aspal, puluhan tahun kami menunggu jalan kampung kami diaspal jangan setelah jalan ini diaspal digunakan untuk mengangkut material aspal, ungkap Zulfitra kepada Theacehpost.com, Rabu (20/11/2024).
Zulfitra menjelaskan aktivitas perusahaan yang ada di ujung kampung terdapat dua perusahaan pengolahan aspal.
Kedua perusahaan ini menggunakan jalan kampung sebagai akses utama untuk mengeluarkan hasil produksinya.
“Tonase yang diangkut itu sangat besar, kami pasang portal karena sudah ada jalan yang rusak,” lanjut Zulfitra.
Warga bersikeras melarang truk bermuatan material aspal melintas karena jalan kampung Tupah bukan satu-satunya akses yang bisa dilalui truk aspal tersebut.
Dijelaskan Zulfitra, jalan yang di portal ini merupakan jalan baru yang dibuka dari pelepasan HGU perusahaan perkebunan kelapa sawit.
“Sebelum ada jalan ini, semua truk lewat jalan elak, kami minta mulai hari ini truk lewat jalan elak lagi,” kata Bakrun, warga lainnya.
Sikap warga ini sempat memancing emosi Datok Penghulu Kampung Tupah, Ponijan.
“Kalian kalau mau buat seperti ini seharusnya bilang ataupun koordinasi, ini (Kampung) ada pemimpin harusnya bilang,” kata Ponijan.
Suasana yang sempat memanas ini seketika mereda ketika Forkopimcam Karan Baru datang ke lokasi.
Dalam dialog itu warga sepakat membuka portal asal truk tidak melintas.
“Radi pagi kami masih membahas masalah ini di kantor Datok penghulu. Alhamdulillah sudah ada solusi,” kata Camat Karang Baru, Fakhrurrazi, Rabu (20/11/2024).
Pria yang disapa Aji ini mencoba mencari jalan tengah atas persoalan ini.
Di sisi lain, dia sangat memahami kalau masyarakat menjaga infrastruktur jalan yang sudah lama diidamkan.
“Puluhan tahun kampung itu tidak diaspal, wajar bila mereka ingin menjaga jalan itu tetap bagus,” ujarnya.
Di sisi lain, Aji mengungkapkan kalau dua perusahaan pengolahan aspal memiliki kontribusi dalam membuka jalan baru yang diportal warga.
“Kami berterimakasih karena kedua belah pihak sudah saling mengerti, tapi nanti akan kami cari solusi yang lebih baik setelah Pilkada,” papar Aji. (Saiful Alam)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp