Vaksinasi Covid-19 Bisa Dilakukan Jika Direstui BPOM dan MUI
Theacehpost.com | JAKARTA – Indonesia dalam waktu dekat akan mendatangkan vaksin dari negeri tirai bambu, Cina, dimana yang sudah melakukan komitmen adalah produsen vaksin Sinovac.
Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Achmad Yurianto mengatakan terkait distribusinya menunggu arahan dari BPOM dan MUI serta Kementerian Agama.
“Kapan dimulainya ada bendera yang dipegang. Pertama BPOM, kemudian oleh MUI dan Kemenag terkait sertifikasi halal. Kalau bendera ini tidak dikibarkan kita tidak mulai,” ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin, 26 Oktober 2020.
Adapun saat ini, tim dari Indonesia yang terdiri dari BPOM, MUI dan Kementerian Kesehatan sudah tiba di Cina untuk melakukan kajian.
“Teman-teman di China kan belum bisa kerja. Karantina selama 14 hari, akhir bulan baru kerja. Pertengahan November baru bisa tahu,” ujarnya.
Dia mengatakan, adapun untuk pengiriman pertama vaksin Sinovac akan dilakukan pada November.
“Sinovac jelas, kita akan diberi kesempatan produksi melalui Bio Farma. Kalau pertama pengiriman November. Tapi Bio Farma butuh waktu produksi, Januari lah. Mereka menawarkan yang sudah jadi, 3 jutaan (dosis),” ujarnya.
Menurutnya, untuk vaksin Sinovac ini diberikan sebanyak dua dosis, artinya 3 juta itu untuk 1,5 juta orang. Bulk Vaksin atau konsentrat yang dikirim November, akan dikirim terus setiap bulannya sampai selesai pada 2021 sebanyak lebih dari 100 juta dosis.
“Sinopharm, tak memberikan bulk (jumlah besar), tapi vaksin jadi 15 juta, dikirim paling cepat Desember,” pungkasnya.