Ustadz Ilham Maulana: Kesehatan Mental Bagian Integral dari Kesejahteraan Individu
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Ustadz Ilham Maulana mengatakan, Islam menekankan pentingnya kesehatan mental sebagai bagian integral dari kesejahteraan individu. Praktik-praktik seperti dzikir (mengingat Allah), salat dan doa dipercaya dapat menenangkan jiwa dan membantu menjaga keseimbangan mental.
Aktivitas seperti dzikir, misalnya, dapat memberikan ketenangan batin dan mengurangi kecemasan, yang berkontribusi pada kesehatan mental yang baik.
Ia menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan sebagai bentuk ikhtiar dan kepatuhan kepada Allah Swt. Dirinya menyatakan bahwa menjaga kesehatan adalah bentuk usaha manusia untuk menghindari penyakit, sementara hasil akhirnya tetap ditentukan oleh Allah.
“Pendekatan Islam terhadap kesehatan mental menekankan pentingnya keseimbangan antara usaha manusia (ikhtiar) dan tawakal kepada Allah, serta memanfaatkan praktik-praktik spiritual seperti dzikir dan doa untuk mencapai ketenangan jiwa,” ujarnya dalam kajian Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) yang digelar di Masjid Nurul Huda, BPKP Aceh, Rabu (12/2/2025) malam.
Dalam Islam sendiri, ujarnya, kesehatan mental juga berkaitan dengan kestabilan emosi, serta keseimbangan antara aspek spiritual dan fisik. Islam mengajarkan bahwa kesehatan mental dapat dicapai melalui keyakinan kepada Allah, ibadah yang konsisten, serta sikap sabar dan syukur dalam menghadapi kehidupan.
Di dalam Alquran bahwa mengingat Allah (dzikir) adalah cara untuk mendapatkan ketenangan batin.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’d: 28).
Ayat ini menunjukkan bahwa seseorang yang menghadapi stres, kecemasan, atau kegelisahan dapat menemukan ketenangan dengan mengingat Allah melalui doa, dzikir, dan shalat.
Kemudian sabar sebagai kunci kesehatan mental. Dalam Islam, kesabaran sangat ditekankan sebagai bentuk pengendalian diri dalam menghadapi ujian hidup.
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk” (QS. Al-Baqarah: 45).
Kesabaran, jelasnya, membantu seseorang dalam mengatasi tekanan hidup, mengurangi stres, dan meningkatkan ketahanan mental.
Lalu tawakal yakni menyerahkan urusan kepada Allah. Sikap ini menyerahkan hasil usaha kepada Allah setelah berikhtiar. Sikap ini membantu seseorang menghindari kecemasan berlebihan terhadap masa depan.
“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupinya” (QS. At-Talaq: 3).
Orang yang memiliki tawakal cenderung lebih tenang, tidak mudah stres, dan memiliki kesehatan mental yang lebih baik.
Selain itu, pentingnya menghindari Kesedihan berlebihan dan putus asa, Islam melarang umatnya untuk berlarut-larut dalam kesedihan atau berputus asa karena segala sesuatu yang terjadi telah ditentukan oleh Allah.
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (QS. Ali Imran: 139). (Akhyar)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp