Tokoh Ulama Berpengaruh di Lhokseumawe Dukung Paslon Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi di Pilgub Aceh 2024
THEACEHPOST.COM | Lhokseumawe – Seorang tokoh ulama dari Kota Lhokseumawe, Tgk Ahmad Subhan, memberikan dukungan kepada Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah dan H Muhammad Fadhil Rahmi.
Ulama yang juga Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Lhokseumawe itu meyakini Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 1 memiliki banyak keunggulan.
Tgk Ahmad Subhan menyampaikan bahwa dirinya mendukung Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 1 karena ingin melanjutkan perjuangan telah dirintis oleh almarhum Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop.
Selaku murid almarhum Tu Sop, Tgk Ahmad Subhan ingin mewujudkan cita-cita yang diperjuangkan oleh almarhum semasa hidup.
“Tu Sop semasa hidup beliau benar-benar tulus membangun Aceh. Saat itu, Tu Sop melihat bahwa Bustami Hamzah juga punya komitmen yang sama. Namun takdir berkata lain. Tu Sop meninggal dunia di tengah penantian rakyat Aceh yang menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik,” ujar Tgk Ahmad Subhan dalam pertemuan silaturahmi di Posko Rumah Kita Bersama (RKB), Lhokseumawe, Jumat (27/9/2024).
Lebih lanjut, Tgk Ahmad Subhan juga menjelaskan bahwa pengganti Tu Sop juga bukan sembarang orang. Ia mengatakan, H Muhammad Fadhil Rahmi atau Syech Fadhil punya kapasitas untuk melanjutkan perjuangan yang ditinggalkan oleh almarhum Tu Sop.
“Jadi saya perlu memperkenalkan Syech Fadhil kepada bapak dan ibu sekalian. Beliau seorang ilmuan yang ada di Aceh. Beliau sangat menguasai ilmu hadis dan ilmu Alquran,” kata Tgk Ahmad Subhan.
Tgk Ahmad Subhan juga menerangkan sedikit ribut-ribut soal tes uji mampu baca Alquran yang digelar KIP Aceh.
Tgk Subhan menerangkan, hasil yang didapatkan bahwa mengapa semua dinyatakan lulus, karena saat itu, antara Bustami Hamzah, Muzakir Manaf, Fadhlullah (Dek Fadh) dan Tu Sop, hanya Tu Sop yang memenuhi syarat. Sehingga demi kemaslahatan, diumumkan bahwa semuanya lulus uji mampu baca Alquran.
Pada kesempatan itu, Tgk Subhan juga mengatakan, hubungan antara gubernur dan wakil gubernur, seperti sopir dan kernet. Dalam konteks penguasaan syariat boleh saja sopir kurang paham. Itulah fungsinya kernet, sebagai pemberi peringatan, dan teman dalam perjalanan.
“Ibarat bapak dan ibu suami istri dalam perjalanan. Istri tidak boleh tidur, demi menjaga suami yang menyetir. Kalau kernet selalu tidur, maka tak ada yang memberitahu sopir bila mobil telah salah jalan. Demikian perumpamaan antara Bustami dan Fadhil Rahmi. Pak Bus boleh tak menguasai banyak soal isu syariat, karena ada Syech Fadhil yang menjaga,” terangnya.
Di sisi lain, ungkapnya, Bustami merupakan mantan birokrat yang sangat memahami tata kelola pemerintahan, mengerti secara mendalam tata kelola keuangan, dan memiliki jaringan luas ke pemerintah pusat.
“Kombinasi antara Bustami dan Fadhil Rahmi merupakan yang paling pas untuk Aceh yang masih tertinggal dalam banyak sektor. Bustami membangun ekonomi untuk mensejahterakan rakyat, Syech Fadhil mengawal pembangunan syariat Islam supaya rakyat selamat di akhirat,” pungkasnya. (Akhyar)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp