TMMD Resmi Dimulai, Akses ke Objek Wisata Air Terjun Peucari Segera Tembus
Theacehpost.com | ACEH BESAR – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 di jajaran Kodim 0101/BS resmi dimulai, Selasa 2 Maret 2021.
Pembukaan TMMD ini diberlangsungkan di Kantor Bupati Aceh Besar. Tema TMMD kali ini yakni “Wujud Sinergi Membangun Negeri”.
Kegiatan TMMD tahun ini dipusatkan di tiga Desa, yakni Desa Bueng, Aweek dan Data Cut, Kecamatan Kota Jantho, Aceh Besar.
Kegiatan TMMD ini didahului dengan Pra TMMD yang dilaksanakan sejak 5 Februari hingga 1 Maret 2021. Kegiatan pra TMMD ini merupakan tahapan sosialisasi.
Sedangkan TMMD sendiri dimulai pada tanggal 2 Maret hingga ditargetkan selesai pada tanggal 31 Maret 2021.
Pada tahapan ini, target sasaran di antaranya pembukaan lahan untuk jalan, pembangunan jembatan dan rehab rumah tidak layak huni, serta rumah ibadah.
Komandan Kodim (Dandim) 0101/BS, Kolonel Inf Abdul Razak Rangkuti, S.Sos, M.Si., menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan survei terlebih dahulu sebelum menentukan lokasi TMMD.
“Kita telah lebih dahulu melakukan survei untuk melihat lokasi mana yang kira-kira perlu ‘sentuhan’, dan kemudian kita putuskan di Desa Aweek, Bueng dan Data Cut,” jelas Dandim.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya kini sedang mengerjakan pembukaan jalan baru, juga membangun Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk 20 Kepala Keluarga (KK).
“Jalan yang sedang dikerjakan ini ditargetkan sejauh 10 kilometer, dengan lebar 4 meter yang nantinya bisa tembus ke air terjun Peucari, Kecamatan Jantho. Kemudian kita juga membangun 20 rumah tipe 24 yang mana penerima bantuan rumah tersebut benar-benar orang tidak mampu, rumahnya tidak layak untuk ditinggali,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali mengapresiasi Kodim 0101/BS yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
“Kami sangat mengapresiasi pihak TNI AD, melalui Kodam IM dan dikerjakan langsung oleh Kodim 0101/BS yang telah memilih lokasi TMMD di 3 desa di Kecamatan Jantho. Kita harapkan dalam bulan ini bisa tuntas,” tutur Mawardi Ali.
Mawardi Ali optimis bahwa dengan dilakukannya kegiatan ini, akan berdampak langsung pada percepatan pembangunan ekonomi masyarakat, khususnya di bidang pertanian dan perkebunan.
“Semoga dalam bulan ini segera rampung, dan bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terutama untuk akses transportasi perkebunan dan pertanian. Selama ini kendala mereka adalah akses yang sangat susah, karena medannya sangat sempit, tidak bisa dilalui oleh kenderaan roda 4,” katanya.
Mawardi menilai apa yang telah dilakukan oleh Pemkab bekerja sama dengan Kodim 0101/BS ini juga sesuai dengan arahan Presiden RI tentang Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
“Presiden pernah memberi arahan kepada daerah-daerah yang berpotensi terjadinya Karhutla, dengan TMMD ini, sudah terbuka jalan baru sejauh 10 kilometer dan andai terjadi, kita bisa lebih siap dalam melakukan berbagai bentuk penanganan,” ucapnya.
Ia mengaku juga telah melakukan beberapa persiapan akan adanya potensi ilegal loging dikarenakan akses hutan yang sudah terbuka.
“Tentu akan sulit dihindari, efek terbukanya akses kawasan hutan adalah ilegal loging, namun kita telah berkoordinasi dengan TNI/Polri, polisi hutan juga masyarakat, agar bisa tetap menjaga hutan kita. Disini pula, jalannya hanya 1, one way in one way out, maka akan mudah untuk dijaga,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali yang juga ikut mensurvei lokasi kegiatan TMMD mengatakan lokasi yang dipilih menurutnya telah sesuai.
“Anggaran TMMD untuk Kabupaten Aceh Besar kali ini cukup besar, nomor 2 di Indonesia, berkisar di Rp 5 miliar. Kami harapkan masyarakat nantinya yang beternak, berkebun, bisa lebih meningkatkan produktivitasnya dikarenakan akses jalan yang sudah dibuat, akan sangat memudahkan transportasi hasil produksi,” ujar Iskandar Ali.
“Kami juga berharap sinergitas antara pemerintah daerah dan TNI AD ini terus berlanjut hingga bisa menyentuh seluruh pelosok kabupaten Aceh Besar,” ucap Iskandar Ali lagi.
Zulfina (37), salah satu warga Desa Aweek yang merupakan penerima RTLH mengucapkan rasa syukur dengan bantuan rumah yang ia terima.
Zulfina merupakan salah satu warga tidak mampu yang berstatus janda, yang sehari-hari bekerja bertani di sawah yang bukan miliknya, dengan cara bagi hasil untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
“Saya berterima kasih sekali kepada Allah, dan juga pemerintah, pak TNI, telah membangun rumah untuk saya. Semoga amal baik bapak-bapak dibalas oleh Allah,” tuturnya. (Rizqi Mubarak)