Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat, PKPA Gelar Pelatihan Pertolongan Pertama Non-Medis di Aceh Tamiang

Sesi Simulasi Praktik Tindakan Penanganan Evakuasi Patah Tulang dalam Pelatihan Pertolongan Pertama Non-Medis di Aceh Tamiang yang diselenggarakan oleh Yayasan PKPA dan difasilitasi oleh First Aid Indonesia (FAI). [Foto: Yayasan PKPA]

THEACEHPOST.COM | Medan – Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) telah sukses menggelar pelatihan pertolongan pertama non-medis pada 30  hingga 31 Januari 2025 di Aceh Tamiang. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dari berbagai lembaga dan komunitas lokal, termasuk enam desa dampingan program.

banner 72x960

Dalam sambutannya, Ismail Marzuki selaku Manajer Program PKPA menyampaikan harapannya agar seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan mampu menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, tidak hanya untuk menambah pengetahuan, tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan yang dapat diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. Pelatihan ini bertujuan agar setiap individu mampu memaksimalkan potensi diri dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” ujar Ismail Marzuki.

Tujuan pelaksanaan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama sebelum tenaga medis tiba. Para peserta dibekali keterampilan dasar dalam menangani korban kecelakaan, patah tulang, tersedak, dan situasi darurat lainnya dengan menggunakan peralatan seadanya.

Selama pelatihan, peserta secara bergantian melakukan praktik, yang kemudian dikoreksi oleh peserta lain maupun pelatih.

Nasrullah sebagai salah satu peserta dari Satgas SAR Aceh Tamiang, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat.

“Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti pelatihan semacam ini sejak bergabung dengan Satgas SAR. Saya merasa sangat terbantu dengan ilmu yang didapat, terutama dalam menghadapi situasi darurat.”

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan yang pertama kali diadakan di Aceh Tamiang dan berharap agar pelatihan serupa dapat terus diselenggarakan.

“Saya berharap BPBD Aceh Tamiang dapat mengadopsi program ini dan melatih lebih banyak anggota, agar kami lebih siap dalam memberikan pertolongan saat terjadi bencana,” ujarnya yang ditemui usai kegiatan pada Jumat (31/01/2025).

Sebagai penutup dalam rangkaian kegiatan, Muhammad Hendra R. S.T. selaku pelatih sekaligus Ketua Lembaga First Aid Indonesia berpesan kepada seluruh peserta agar ilmu yang telah diperoleh dapat diaplikasikan dalam lingkungan sekitar, baik saat terjadi bencana, kecelakaan, maupun situasi darurat lainnya, guna meminimalisir jumlah korban.

Pelatihan ini menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam penanganan pertama pada korban sebelum tenaga medis tiba, sehingga diharapkan dapat membantu menyelamatkan lebih banyak nyawa di masa mendatang. (Saiful Alam)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook