Tim Bola Pra PORA Nagan Raya Banyak Dihuni Bukan Putra Daerah, Warga Protes
Theacehpost.com | NAGAN RAYA – Warga Nagan Raya menolak tim sepak bola Prakualifikasi Pekan Olahraga Aceh (Pra PORA) 2021 di daerahnya banyak dihuni bukan putra daerah.
Padahal sebelumnya, tim Exco Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Nagan Raya telah menetapkan 22 pemain lokal usai melakukan tahapan seleksi di tiga rayon dengan jumlah peserta 200 orang.
“Kami dan senior bola (tokoh) menolak pemain luar, meskipun TC (training center) tersebut tetap dijalankan. Kami tetap merekomendasikan pemain yang telah kami seleksi beberapa waktu lalu, yang merupakan putra asli Nagan Raya,” ujar anggota Exco PSSI Nagan Raya, Sofyanto, Rabu, 6 Oktober 2021.
Ia menilai, Ketua PSSI Nagan Raya telah membuat keputusan secara sepihak soal perekrutan pemain luar tanpa melibatkan tim exco dan mayoritas pengurus PSSI lain.
Dia mengaku, pemain yang telah di seleksi sebanyak 22 putra asli Nagan Raya, dan seleksi tersebut dilakukan atas persetujuan PSSI Nagan Raya melalui surat keputusan (SK).
“Karena tidak ada musyawarah antara PSSI dan exco, maka kami menolak keras pemain luar bermain di Nagan Raya,” kata Sofyanti didamping ketiga exco lainnya, Ediyan Saputra, Ahmad Yani dan Taufit Afrizal.
Pihaknya pun meminta TC ditunda sementara sebelum adanya penyelesaian dengan PSSI Nagan Raya dan tokoh sepak bola di daerah setempat.
“Pasca permintaan penundaan TC kemarin, hal tersebut tidak diindahkan. Hari ini, pemain luar Nagan Raya masih melakukan latihan, bahkan dari 8 orang, ditambah menjadi 5 pemain luar, sehingga menjadi 13 orang,” sebutnya.
Secara terpisah, Sekretaris Umum KONI Nagan Raya, Hendrian Deni, menjelaskan, berdasarkan hasil rapat dengan pengurus cabang olahraga (Cabor), disepekati bahwa atlet yang di kirim ke ajang Pra PORA harus putra daerah.
“Soal syarat dan lainnya ditentukan oleh panitia pelaksana. Namun, kalau untuk pemain, tetap memakai pemain lokal, tidak boleh pemain luar,” kata Hendrian saat dikonfirmasi Theacehpost.com, Rabu, 7 September 2021.
Dia menyebutkan, keputusan itu merupakan hasil komitmen bersama.
“Kita kembangkan motivasi masyarakat Nagan Raya yang minat olahraga secara maksimal, agar tak ada kesan lain (negatif) dari masyarakat yang tidak kita inginkan,” pungkasnya. []