Tiga Perguruan Tinggi Islam di Aceh Lakukan Workshop Jurnal Bersama

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Sejumlah akademisi atau dosen mengikuti Workshop Penulisan dan Publikasi Karya Ilmiah Dosen di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tgk Chik Pante Kulu, Banda Aceh, Sabtu, 28 November 2020. 

banner 72x960

Kegiatan yang dibuka oleh Ketua STAI Tgk Chik Pante Kulu, Jamaluddin MA itu diikuti oleh para dosen dari tiga perguruan tinggi Islam di tanah rencong, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STAI PTIQ) Aceh, Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Nahdlatul Ulama (STISNU) Aceh dan STAI Tgk Chik Pante Kulu.

Adapun narasumber pada kegiatan adalah Dr Azhari MA, dosen Universitas Abulyatama dan Ismail Darimi MAg, pengelola jurnal mudarrisuna yang telah terakreditasi nasional.

Jamaluddin mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari perencanaan strategis (renstra) STAI Tgk Chik Pante Kulu, yakni pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dosen, salah satunya adalah workshop penulisan dan publikasi karya ilmiah dosen secara bersama,” katanya.

Sementara itu, Ketua STIS Nahdlatul Ulama Aceh, Tgk Muhammad Yasir MA menjelaskan workshop ini sudah lama direncanakan, namun baru terlaksana November ini. 

Menurutnya, hal ini disebabkan karena pihak kampus ingin menghadirkan pemateri yang berkompeten, agar hasil workshop bisa maksimal.

“Di antara kriteria pemateri yang dicari adalah, penulis di jurnal bereputasi dan juga pengelola jurnal yang terakreditasi secara nasional,” ujar Tgk M Yasir.

Dalam kesempatan itu, Ketua STAI PTIQ Aceh, Musa Al Fadhil MA juga menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan acara ini agar para peserta mendapatkan dua perspektif. 

“Pertama perspektif orang dalam (insider), yakni penulis di jurnal bereputasi, kedua perspektif orang luar (outsider) yaitu pengelola jurnal bereputasi. Kedua hal itu dimiliki oleh pemateri kita hari ini,” imbuhnya.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber.

Dr Azhari mengatakan, membaca adalah syarat mutlak untuk mempublikasikan karya ilmiah di jurnal bereputasi, terutama jurnal yang terindeks scopus.

“Bapak Ibu bagaikan mimpi di siang bolong kalau bacaannya masih zaman old,” katanya memotivasi peserta workshop.

Sebagai penulis sekaligus pengelola jurnal, Dr Azhari memberi tips bagaimana sebuah karya ilmiah bisa diterima dan publish di jurnal bereputasi, yakni harus memperhatikan abstrak dan referensi. 

“Abstrak dan referensi menjadi pintu masuk bagi editor jurnal, apakah karya ilmiah bapak di-review atau tidak,” katanya.

Abstrak yang baik menurutnya harus memuat masalah pokok, kemudian topik dan tujuan penelitian. Masalah menunjukkan rumpang (gap) yang diisi oleh penelitian ini (critically and positionality). 

Berisi metode, temuan (pokok), dan implikasi (jika ada). Abstrak artikel telaahan harus mengetengahkan ringkasan pendek menyeluruh isi artikel berikut gagasan pemikiran.

“Sedangkan untuk referensi, peneliti harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut, lihat template dasar (sistem nomor atau nama tahun), cermati mutu pustaka acuan (keprimeran dan kemutakhiran lebih dari 80 persen), periksa kelengkapan nama pengarang (nama depan dan nama belakang), sesuaikan dengan acuan di dalam teks, dan periksa kelengkapan identitas artikel jurnal (volume, nomor halaman),” ungkapnya.

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *