Tiga Filmmaker Muda Aceh Berlaga di Kancah Nasional
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Sebanyak tiga peserta filmmaker (pembuat film) muda dari Aceh mengikuti lomba film pendek animasi islami tingkat nasional yang diselenggarakan Sub Direktorat Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam Ditjen Bimas Islam, Kemenag RI.
Tiga pembuat film perwakilan dari Kemenag Aceh ini yaitu Cut Meviantra Nanda dengan judul film “Gara-gara Terbawa Nafsu,” Khansa Nadhila Az-Zahra dengan judul “Berhenti di Kamu” dan Srikal dengan judul “Etika dalam Berteman.”
Sebelumnya, karya para peserta ini telah mengikuti seleksi penilaian di tingkat provinsi pada 8 Juni 2021 lalu.
Kepala Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Aceh, Azhari mengatakan lomba film ini bertujuan untuk menggali potensi kreativitas dalam memanfaatkan teknologi bagi anak muda untuk membuat film pendek sebagai hasil karya anak bangsa.
“Melalui film animasi kita berharap dapat meningkatkan rasa cinta dan bangga kaum milenial akan seni budaya dan memberikan kesempatan berkreativitas dalam menyiarkan agama Islam,” kata Azhari di Banda Aceh, dikutip dari Infopublik, Rabu, 23 Juni 2021
Azhari menjelaskan, tahun ini, penyelenggaraan kempetisi film pendek islami dalam bentuk film animasi bertema “Aku Milenial Aku Sadar” dengan sub tema Millenial Sadar Halal.
Menurutnya, adanya kompetisi dengan tema seperti ini akan membangkitkan semangat generasi muda untuk meningkatkan rasa cinta dan bangga menggunakan produk halal, seperti kosmetik, makanan dan lainnya.
Diharapkan, milenial sadar gaul, generasi muda membudayakan pergaulan yang sehat, no free sex, no drugs, no hoax serta milenial sadar ibadah (perilaku).
Untuk persiapan, kata Azhari, pihaknya akan mengadakan pendampingan dan pembinaan bagi peserta lomba tingkat nasional dengan menggandeng pakar media, praktisi animasi, dan konten mulai pertengahan Juli 2021.
Sementara itu, Kepala Seksi Seni Budaya Islam, Musabaqah Al-Qur’an dan Al-Hadis Kanwil Kemenag Aceh, Zulfikar mengatakan, lomba film ini menjadi pemicu semangat generasi muda untuk menghasilkan karya berkualitas.
“Film animasi ini sangat disukai masyarakat. Banyak anak muda, siswa dan mahasiswa yang berpartisipasi. Besarnya minat generasi muda ini merupakan kabar gembira karena film animasi yang dikemas dalam konten islami bisa dijadikan sebagai sarana dakwah dan bimbingan kebangsaan,” katanya. []