Tgk Musannif Ajak Muslim di Aceh Terus Berikhtiar Tingkatkan Amalan Pasca Ramadhan 

waktu baca 2 menit
Ketua Yayasan Dayah Darul Ihsan Krueng Kalee, Tgk H Musannif bin Sanusi saat menjadi khatib Jumat di Masjid Besar Samahani, Aceh Besar. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Jantho – Cucu Ulama Aceh Abu Hasan Krueng Kalee, Tgk H Musannif bin Sanusi mengajak masyarakat Aceh untuk senantiasa meningkatkan amal baik di bulan Syawal 1445 Hijriah.

Menurut Tgk Musannif, bulan Syawal bukanlah akhir dari perjuangan seorang hamba untuk meningkatkan amal ibadah pasca berlalunya bulan Ramadhan.

“Bulan Syawal bukanlah akhir dari amalan yang kita kerjakan di bulan Ramadhan. Tapi justru Syawal adalah bulan untuk meningkatkan amal apa saja yang telah kita lakukan selama Ramadhan,” ujar Tgk Musannif, saat menyampaikan khutbah Jum’at di Masjid Besar Samahani, Aceh Besar, beberapa waktu lalu.

Tgk Musannif juga mengajak umat muslim untuk terus semangat menekuni amal ibadah di bulan Syawal sebagaimana ketekunan seorang muslim melaksanakan ibadah di bulan puasa.

“Semangat salat kita di bulan Ramadhan, bacaan Alquran kita, salat sunnah kita agar jangan malah menjadi down (kendur) pasca berlalunya bulan Ramadhan,” ajak Tgk Musannif yang juga Ketua Yayasan Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee.

banner 72x960

Menurut Tgk Musannif, dengan berlalunya bulan Ramadhan maka ketakwaan seorang hamba kepada Tuhannya juga harus meningkat.

Tgk Musannif juga mengajak umat muslim di Aceh untuk merenungkan kembali esensi dari amalan yang dikerjakan dan mengajak untuk bermuhasabah.

“Jika setelah Ramadhan justru membuat nilai ibadah kita kendur, mari kita bermuhasabah diri, karena cuma kita yang mampu menjawabnya. Apa yang salah dengan kita,” ungkap Tgk Musannif.

Tgk. Musannif dalam tausiyahnya juga mengutip Hadis Nabi Muhammad Saw yang menegaskan bahwa orang yang cerdas adalah orang-orang yang mengevaluasi diri sendiri, sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan terhadap tuhan.

“Jadi mari senantiasa kita bermujahadah, alias bersungguh-sungguh untuk beribadah kepada Allah hingga pada akhirnya dalam beribadah kepada Allah Swt kita dapat meniti jalan menuju Ihsan,” ujarnya.

“Sebagaimana Hadis Rasulullah Saw bahwa ihsan adalah kita beribadah kepada Allah seakan-akan kita melihat Allah, dan karena kita tidak melihat Allah maka yakinlah bahwa sesungguhnya Allah Swt pasti melihat kita,” tambahnya. (Akhyar)

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *