Terungkap, Ternyata Bi Fresh Produksi Aceh
MINYAK angin aroma terapi dengan merek dagang Bi Fresh semakin digandrungi masyarakat.
Sejak kemunculannya sekitar setahun lalu, banyak yang mengira aroma terapi dengan tiga varian unggulan—aromatik seulanga, aromatik kopi, dan aromatik lemon—tersebut adalah produksi perusahaan besar nasional.
Bahkan ada pula yang sempat membagikan ‘si mungil’ kaya manfaat itu ke jejaring media sosial (medsos) dengan tulisan bergaya promo; “Saatnya menikmati produk impor harga lokal.”
“Sudah hampir setengah tahun saya menggunakan aroma terapi ini untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Tuntutan pekerjaan mengharuskan saya tampil segar, tenang, dan nyaman. Awalnya saya iseng menggunakan Bi Fresh milik rekan sekerja, ternyata saya menikmati sensasi luar biasa,” ujar Zulma, pria mapan yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di Banda Aceh.
Awalnya, lanjut pria yang akrab disapa Zul tersebut, dia sempat mengira aroma terapi dengan merek dagang Bi Fresh itu adalah produk luar, apalagi dijual di apotek dan pasar ritel modern.
“Saya hampir nggak percaya ketika seorang rekan wartawan yang juga pengguna Bi Fresh mengatakan minyak angin aroma terapi ini buatan Aceh. Busyet, diam-diam Aceh mampu mempersembahkan karya terbaik bahkan sempat dikira barang impor,” ungkap Zul, ayah satu putra yang mengaku telah menjadikan Bi Fresh sebagai salah satu ‘menu’ kotak obat di rumahnya dan pendamping setia saat beraktivitas.
Dari berbagai referensi dan fakta di lapangan, Bi Fresh menjadi buruan orang-orang yang mengharapkan khasiat dari produk kesehatan.
Dengan dukungan jaringan pemasaran yang luas melibatkan tim profesional, kini Bi Fresh telah menjangkau hampir semua wilayah Aceh.
Bi Fresh yang dipasarkan pertama sekali pada Februari 2020, branding-nya semakin kuat. Ini tak lepas dari kerja keras pihak manajemen yang berkantor pusat di Banda Aceh yang terus berusaha menjaga kualitas produk, sehingga masyarakat benar-benar menikmati bukti, bukan buaian bahasa iklan yang serba wah. [adv]
Trio Berinisial FAS di Balik Dahsyatnya Aroma Bi Fresh
SUKSES yang diraih aroma terapi Bi Fresh tak lepas dari tiga sosok profesional yang ada di belakangnya. Ketiga sosok profesional tersebut berinisial FAS yang sekaligus ditabalkan sebagai nama perusahaan yang memproduk Bi Fresh.
Ya, Bi Fresh diproduksi oleh PT FAS Perkasa Jaya. FAS itu sendiri adalah akronim dari Fikar (Zulfikar Saleh), Andre (Andrie Lesmana), dan Samsol (Samsul Kamal).
Dalam struktur manajemen, Zulfikar Saleh menempati posisi Komisaris, Andrie Lesmana sebagai Direktur Utama (Dirut), dan Samsul Kamal Direktur I Bidang Marketing.
Beberapa hari lalu, tim Theacehpost.com menyambangi Kantor Bi Fresh di kawasan Lampaseh Kota, Banda Aceh untuk wawancara khusus terkait produk aroma terapi yang kini menjadi buah bibir.
Berbagai hal terkait Bi Fresh—termasuk target perusahaan—dijelaskan secara gamblang oleh Andrie Lesmana dan Samsul Kamal. (Baca: Bi Fresh, dari Aceh untuk Nusantara)
Bi Fresh, dari Aceh untuk Nusantara
DITANYA apa target perusahaan terkait produk Bi Fresh, secara tegas Dirut PT FAS Perkasa Jaya, Andrie Lesmana didampingi Direktur Bidang Marketing, Samsul Kamal mengatakan, “Target kami, Bi Fresh dari Aceh untuk Nusantara.”
Target untuk menguasai Nusantara, menurut Andrie Lesmana yang akrab disapa Andre bukan asal target. Mereka sudah mempersiapkan berbagai infrastruktur pendukung, kualitas produk, jaringan pemasaran, dan tentu saja ujung tombak seperti distributor dan sales.
Menurut Andre, PT FAS Perkasa Jaya adalah perusahaan yang memproduksi aroma terapi dengan merek dagang Bi Fresh yang terdaftar di BPOM RI dan sertifikasi halal dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh.
Operasional PT FAS Perkasa Jaya meluncurkan Bi Fresh ke pasaran dimulai awal 2020. Mereka bertiga, Zulfikar Saleh, Andrie Lesmana, dan Samsul Kamal—sepakat bekerja sama memproduksi aroma terapi untuk menyasar konsumen yang membutuhkan kesegaran, kebugaran, rasa hangat, dan menyenangkan.
“Aroma terapi Bi Fresh yang dikemas dalam botol mungil dan modern sangat cocok untuk mereka-mereka yang sibuk dan mobilitas tinggi. Hebatnya lagi, aroma terapi Bi Fresh cocok untuk semua usia dan jenis kulit. Bi Fresh bukan hanya untuk mendampingi aktivitas di luar, tetapi juga untuk keluarga di rumah,” kata Andre didampingi Samsol.
Bi Fresh beredar dengan tiga varian yaitu aromatik seulanga, aromatik kopi, dan aromatik lemon. “Ketiga varian itu sangat digemari, namun produk unggulan saat ini adalah aromatik seulanga,” jelas Andre.
Ketiga varian Bi Fresh memiliki sifat dasar menenangkan di samping kesegaran. Bi Fresh juga diakui oleh konsumen bisa membantu meringankan sakit kepala, mual-mual, pegal, masuk angin, mabuk perjalanan, dan gatal-gatal akibat gigitan serangga.
“Produk kami cocok untuk semua tingkatan usia. Juga tak masalah dengan semua jenis kulit, tidak memunculkan iritasi. Ini semua karena Bi Fresh diproses secara higienis dan uji klinis secara berlapis di laboratorium kami,” ujar Andre.
Saat ini Bi Fresh sudah tersedia di hampir semua pasar di Aceh, termasuk apotek dan ritel modern. Mengenai harga jual, menurut Andre sangat terjangkau, yaitu Rp 10.000 per piece (pcs) untuk semua varian.
Dengan tenaga kerja profesional sebanyak 17 orang—didukung armada pemasaran milik sendiri—Bi Fresh terus merambah pasar. Produksi hariannya saat ini sebanyak 250 dus (per dus 12 pcs).
Pada bulan Maret tahun ini, Bi Fresh akan dipasarkan ke luar Provinsi Aceh. Bahkan, pihak manajemen sedang mempersiapkan berbagai dokumen pendukung untuk merambah pasar Malaysia.
Di bagian akhir wawancara dengan Theacehpost.com, ‘trio FAS’ yang merupakan alumni tahfiz Quran tersebut mengimbau masyarakat agar jangan pernah ragukan produk lokal karena Aceh bisa berbuat dan menghasilkan karya-karya besar. “Bi Fresh menjadi salah satu bukti,” pungkas Samsul Kamal, Direktur Marketing PT FAS Perkasa Jaya. [adv]