Terlantar di Perantauan, Pemuda Asal Aceh Timur Dipulangkan dari Jakarta
Theacehpost.com | JAKARTA – Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) memulangkan seorang pemuda asal Aceh Timur, Muhammad Farhan (19) yang terlantar di Jakarta.
Kepala BPPA, Almuniza Kamal mengatakan, pemuda asal Dama Pulo Sa, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, itu dipulangkan ke kampungnya dengan menggunakan bus melalui Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Jumat, 26 Maret 2021.
“Kemungkinan dia nanti akan turun di kampung halamannya di Aceh Timur. Semoga selamat sampai tujuan,” kata Almuniza dalam keterangan tertulis, Jumat, 26 Maret 2021.
Sebelumnya Almuniza mengetahui keberadaan Muhammad Farhan yang ingin pulang ke tanah rencong dari Ismail, seorang warga Aceh di Jakarta.
“Farhan tidak memiliki biaya untuk pulang ke kampungnya akibat kehilangan pekerjaan,” kata Almuniza.
Almuniza menjelaskan, pemulangan masyarakat Aceh yang terlantar di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya merupakan amanah dari Gubernur Aceh.
“Itu yang selalu kita lakukan membantu warga Aceh diperantauan terutama yang kurang mampu, seperti dialami Farhan yang dipulangkan hari ini dari Jakarta,” kata Almuniza.
Almuniza menjelaskan, selain membantu tiket, pihaknya juga memberikan uang saku untuk digunakan selama perjalanan.
Sementara Ismail, yang jadi perantara bagi Muhammad Farhan mengatakan, ia mengetahui keberadaan pemuda Aceh Timur itu pada Rabu, 24 Maret 2021 dari pihak loket bus di Terminal Pulo Gebang.
“Jadi saya konfirmasi dengan pihak loket, untuk hubungi yang bersangkutan. Kemudian saya suruh dia ke tempat saya di Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta untuk tinggal sementara. Keesokan harinya, saya membawa Farhan ke Kantor BPPA untuk mengurus permohonan pemulangannya ke Aceh, Alhamdulillah ia mendapat tiket pulang,” katanya.
Menurut informasi yang diketahuinya, Muhammad Farhan sudah berada di Jakarta sejak enam bulan yang lalu bekerja di warung mi Aceh, Bekasi.
“Tapi tak berapa lama, warung tersebut ditutup, karena mulai sepi pembeli yang dipengaruhi pandemi Covid-19. Sehingga, terpaksa ia mencari pekerjaan di tempat lain,” sebutnya.
Kemudian tambahnya, ia memperoleh pekerjaan yang sama di warung Mi Aceh kawasan Tangerang.
Kondisi pandemi dan sepi pembeli juga membuat pemilik warung menutup dagangannya.
“Dia yang selama ini tinggal di tempat jualan mie Aceh itu harus meninggalkan lokasi tersebut. Ia memutuskan pergi ke Terminal Bus Pulo Gebang untuk pulang, tapi uangnya pas-pasan, sesampai di loket Putra Pelangi duitnya habis total,” kata Ismail yang juga berasal dari Aceh Timur.
Namun, tambahnya, dengan adanya fasilitas pemulangannya ke Aceh oleh BPPA telah membantu kebutuhan Muhammad Farhan.
“Saya berterima kasih kepada BPPA, karena sudah membiayai pemulangannya ke Aceh,” ujarnya. []