Terkendala Penerbangan, Pemulangan Jenazah Tari, Mahasiswi Aceh di Kairo Tertunda
Theacehpost.com | KAIRO – Jadwal pemulangan jenazah almarhumah Septia Ulfa Lestari (Tari), mahasiswi Aceh asal Nagan Raya yang meninggal di Kairo, Mesir dipastikan tertunda karena adanya kendala penerbangan.
“Ada sedikit kendala. Jenazah almarhumah tidak bisa dinaikkan ke pesawat penumpang tetapi harus pesawat kargo. Atas perubahan ini maka jadwal ketibaan di Jakarta yang seharusnya Minggu sore berubah jadi Senin sore, 12 Juli 2021,” kata anggota DPR RI, Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE meneruskan informasi terbaru dari Ustaz Zaki dan Ustaz Mukhlis dari KMA (Keluarga Mahasiswa Aceh) Mesir.
Berita terkait: Ajal Menjemputmu di Negeri Para Nabi, Selamat Jalan Tari
Berdasarkan jadwal sebelumnya yang disampaikan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, Almuniza Kamal, SSTP MSi, jenazah almarhumah Tari diterbangkan dari Bandara Kairo, Sabtu sore, 10 Juli 2021 tujuan Turki dan selanjutnya ke Jakarta.
“Insya Allah sampai ke Jakarta Minggu, 11 Juli 2021 sekitar pukul 17.55 WIB. Selanjutnya akan dipulangkan ke Aceh melalui Bandara Soekarno-Hatta ke Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar,” kata Almuniza.
Berita terkait: Respons Meninggalnya Mahasiswi Aceh di Kairo, Ini Pernyataan Illiza
Ternyata dalam perkembangan selanjutnya ada kendala penerbangan karena harus mengikuti ketentuan yang dikeluarkan otoritas bandara.
“Jadwal ketibaan di Jakarta yang sebelumnya pada Minggu sore berubah menjadi Senin sore, 12 Juli 2021. Pemulangan ke Aceh juga bergeser menjadi Selasa pagi, 13 Juli 2021,” kata Illiza.
Berita terkait: Mahasiswi Aceh Asal Nagan Raya Meninggal di Kairo, Sedang Proses Pemulangan
Menurut Illiza, informasi perubahan jadwal ketibaan ini sudah dikomunikasikan dengan pihak keluarga. Pihak keluarga diwakili abang almarhumah menerima dengan ikhlas walau harus menunggu hingga hari Selasa.
“Keluarga almarhumah Tari mengucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa dan keluarga besar masyarakat Aceh yang ada di Kairo, juga kepada Pemerintah Aceh yang sudah membantu pemulangan,” demikian Illiza Sa’aduddin Djamal mengutip pihak keluarga. []