Temui Ahok, Ini Tuntutan HMI Lhokseumawe kepada PT Pertamina
Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendesak sejumlah perusahaan di bawah PT Pertamina yang beroperasi di Lhokseumawe dan Aceh Utara segera menuntaskan sejumlah permasalahannya dengan masyarakat sekitar.
Ketua Umum HMI Cabang Lhokseumawe – Aceh Utara, Muhammad Fadli menyampaikan hal itu saat bertemu langsung dengan Komisaris Utara PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang tengah menggelar kunjungan kerjanya di Lhokseumawe, Senin 6 Desember 2021.
Fadli dalam kesempatan itu menyerahkan dokumen petisi HMI yang berisi aspirasi masyarakat terkait masalah itu.
“Kami menjumpai langsung Bapak Basuki untuk menyampaikan ini, karena selama ini jajaran direksi atau petinggi perusahaan di bawah Pertamina di Lhokseumawe dan Aceh Utara, mereka semua sangat eksklusif,” ujar Fadli.
Ia juga menambahkan, selama ini pihak perusahaan jarang mau berjumpa langsung dengan masyarakat. Padahal, kata dia, perusahaan itu merupakan representasi negara yang harusnya memberdayakan masyarakat dan lingkungan yang terdampak akibat limbah dari kegiatan operasionalnya.
“Kita berharap ke depannya tidak ada lagi hal seperti itu, karna kita berharap Komut Pertamina mau menyelesaikan masalah-masalah ini,” kata dia.
Dalam petisinya, HMI mendesak beberapa hal. Pertama, menuntut alokasi dana corporate social responsibility (CSR) secara serius oleh PT Perta Arun Gas kepada masyarakat sekitar.
“Harus maksimal diberikan untuk pemberdayaan masyarakat dan lingkungan sekitar yang terdampak,” ujar Fadli. Ia juga mendorong sinergitas pengembangan ekonomi kreatif masyarakat melalui UMKM di kawasan industri PT Pertamina, khususnya Aceh.
Selain itu, HMI juga meminta perusahaan-perusahaan itu mempermudah proses drilling migas baru di kawasan Blok Andaman yang akan memberikan kontribusi peningkatan cadangan migas nasional.
Pihaknya juga meminta agar sebagian saham di PAG diberikan kepada Pemerintah Aceh di bawah PT PEMA. “Meskipun tidak mencapai 30 persen, namun ini penting diperuntukkan sebagai pendapatan asli daerah, yang nantinya juga untuk kesejahteraan masyarakat.”
Berdayakan SDM Lokal
“Perusahaan juga harusnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan di sektor migas kepada para mahasiswa/i di kawasan pabrik PT Pertamina di Aceh,” ujar Fadli.
Dalam hal ini, HMI meminta Pertamina memberikan kesempatan mahasiswa/i Aceh yang ada di Kampus Universitas Malikussaleh, IAIN Lhokseumawe dan Politeknik Negeri Lhokseumawe untuk bisa menjalankan magang bersertifikat di semua kilang minyak dan gas milik PT Pertamina.
“Ini sebagai bentuk atensi untuk peningkatan SDM generasi Aceh,” pintanya. Untuk itu juga, menurutnya Pertamina perlu memberikan beasiswa pendidikan migas untuk SDM lokal.
Terakhir, HMI menuntut perusahaan-perusahaan di bawah PT Pertamina menjunjung tinggi tata nilai BUMN ‘Akhlak’ dan Qanun Aceh dalam menentukan pegawai dan pejabat di PT PAG dan perusahaan PT Pertamina lainnya di Aceh. Hal itu dengan mengutamakan putra/putri Aceh yang berkualitas.
Mereka juga mempersoalkan realisasi KEK Arun. “Kami meminta agar prosesnya segera selesai untuk perkembangan ekonomi Aceh dan penyerapan tenaga kerja dari masyarakat Aceh,” tutupnya. []