Tarmizi SP, Sosok Legislator Penguat Kapasitas Umat
KETIKA pembukaan ‘Pelatihan Imam Masjid se-Aceh Barat’ yang dilaksanakan Dinas Syariat Islam Aceh di Hotel Bin Daod Meulaboh, Senin 24 Mei 2021, sosok Tarmizi SP, anggota DPR Aceh dari Fraksi Partai Aceh ikut berbaur dengan para teungku yang menjadi peserta pelatihan. Sang legislator dari Dapil 10 (Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Simeulue) tersebut memberikan sambutan sebelum kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Kadis Syariat Islam Aceh, Dr. EMK. Alidar, S.Ag, M.Hum. “Mohon dukungan semoga kami bisa tetap amanah melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat di DPR Aceh. Insya Allah kami bisa terus melaksanakan kegiatan yang berorientasi peningkatan kapasitas umat seperti ini,” ujar Tarmizi. “Saya juga mengapresiasi Pak Kadis Syariat Islam Aceh yang bisa hadir langsung di tengah-tengah kita, padahal jarang-jarang seorang kadis bisa hadir langsung karena berbagai kesibukan mereka,” lanjut Tarmizi sambil berharap para teungku imum yang mengikuti pelatihan bisa menyerap berbagai ilmu dari pemateri yang dihadirkan oleh panitia pelaksana. “Peningkatan kapasitas umat menjadi salah satu program prioritas saya. Saya akan terus berpikir dan berbuat termasuk mengarahkan anggaran dari pokir saya untuk kegiatan pelatihan termasuk menyasar anak-anak muda agar terhindar dari bahaya narkoba,” kata Tarmizi ketika bincang-bincang dengan Theacehpost.com menjelang meninggalkan Hotel Bin Daod Meulaboh seusai pembukaan Pelatihan Imam Masjid se-Aceh Barat.
Bicara soal peningkatan kapasitas masyarakat, Tarmizi terlihat sangat serius. Dia bertekad terus memanfaatkan pokirnya untuk berbagai pelatihan yang akan memberikan pengetahuan untuk peningkatan kapasitas diri maupun masyarakat pada umumnya.
Tarmizi mengatakan, ketika masuk ke DPR Aceh pada 2020, mereka hanya melihat pelaksanaan program yang dirancang sebelumnya. “Kami baru melaksanakan program tahun 2021. Meski dengan dana terbatas tetapi kami akan siasasti berbagai kegiatan dalam empat kabupaten (Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, dan Simeulue),” katanya.
Dikatakannya, selain pelatihan imam masjid se-Aceh Barat yang sedang berlangsung di Meulaboh, juga sudah terlaksana sosialisasi narkoba di Aceh Jaya dan Aceh Barat dengan sasaran pelajar, mahasiswa, dan pemuda.
“Saya memberikan perhatian serius terhadap kasus narkoba. Penangkapan narkoba dalam jumlah besar di Aceh mengindikasikan kalau daerah ini sudah darurat narkoba,” katanya.
Masih terkait dengan ‘perang’ narkoba, Tarmizi juga punya program besar pada 2022 untuk Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya, dan Simeulue. “Insya Allah kita akan laksanakan pelatihan da’i muda di empat kabupaten itu. Merekalah kelak yang akan turun ke masyarakat mengobarkan perang terhadap narkoba,” tandas mantan aktivis mahasiswa tersebut.
Program lainnya yang sudah disiapkan oleh alumni Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala tersebut adalah pelatihan peningkatan Pengurus Badan Usaha Milik Gampong (BUMG).
“Kita akan bekali berbagai pengetahuan untuk mereka tentang pengeloaan potensi gampong termasuk membangun kemitraan untuk pengembangan usaha. Saya yakin jika BUMG berjalan baik, secara langsung akan memberikan dampak luar biasa terhadap peningkatan ekonomi masyarakat gampong,” katanya.
Sejatinya, lanjut Tarmizi, kita jangan hanya fokus untuk pembangunan fisik tetapi pembangunan non-fisik juga sangat perlu.
“Pelatihan di bidang keagamaan, ekonomi, sosial, dan memberikan pengetahuan kepada kaum milenial tentang bahaya narkoba saya pikir menjadi sesuatu yang wajib didorong terus. Kita akan terus berpikir dan bekerja bersama-sama untuk peningkatan kapasitas umat,” demikian Tarmizi. []