Sumber Cadangan Migas Aceh Lebih Besar Dari Arab Saudi, Pemerintah Targetkan 1 Juta Barel Minyak Per Hari
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Kabar gembira datang dari sektor energi Indonesia. Mubadala Energy, perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), menemukan cadangan gas bumi di South Andaman, Aceh, yang lebih dari 6 triliun kaki kubik (TCF).
Temuan gas jumbo ini berasal dari sumur Eksplorasi Layaran-1, Blok South Andaman, yang terletak sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara. Penemuan ini menandakan potensi besar Aceh sebagai kawasan kaya raya, berkat cadangan minyak dan gas (migas) terbesar di dunia yang diprediksi lebih besar dari cadangan Arab Saudi, mencapai 4,685 miliar barel minyak. Hal ini tentu menjadi magnet bagi para investor migas dunia untuk berinvestasi di sektor hulu migas Indonesia.
Sumur Layaran-1 mengalirkan gas dengan kapasitas 30 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD). Penemuan ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai 1 juta barel minyak per hari (BOEPD) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) gas bumi pada tahun 2030.
Potensi Pasokan Gas dan Hilirisasi
Penemuan cadangan gas besar ini juga akan meningkatkan potensi pasokan gas bagi hilirisasi gas bumi di kawasan Sumatera dan sekitarnya. Hal ini dapat mendorong pembangunan industri petrokimia, pupuk, dan industri lainnya yang membutuhkan gas bumi sebagai bahan baku.
Sebelumnya, perusahaan migas asal Italia, Eni, juga menemukan cadangan gas dari sumur eksplorasi Geng North-1 di Blok North Ganal sebesar 5 TCF dengan kandungan kondensat diperkirakan mencapai 400 juta barel. Lokasi blok migas ini berada di sekitar 85 kilometer dari lepas pantai Kalimantan Timur, Indonesia.
Penemuan ini bahkan masuk ke dalam 3 besar dunia. Hal ini menunjukkan potensi besar Indonesia sebagai salah satu negara dengan cadangan migas terbesar di dunia.
Optimisme untuk Masa Depan
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, optimistis bahwa penemuan-penemuan besar ini akan menarik minat investor migas global untuk kembali berinvestasi di Indonesia.
“Giant discovery secara beruntun mudah-mudahan menjadi game changer industri hulu migas nasional,” ujar Dwi Soetjipto.
Penemuan cadangan gas raksasa di Aceh dan Kalimantan Timur ini merupakan harapan baru bagi Indonesia untuk mencapai ketahanan energi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.[]