STIS Ummul Ayman Jemput Mahasiswa KPM di Silih Nara
THEACEHPOST.COM | Meureudu – Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Ummul Ayman Pidie Jaya menjemput kembali sebanyak 95 mahasiswa peserta yang telah melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Tahun 2024 di Kecamatan Silih Nara, Aceh Tengah, yang dimulai dari tanggal 6 Mei hingga 6 Juni.
Penjemputan ini dilakukan oleh sejumlah pimpinan STIS-UA, Wakil Ketua I, II, III serta segenap panitia KPM yang berlangsung di Kantor Kecamatan Silih Nara, pada Kamis (6/6/2024).
Wakil Ketua III, sekaligus penanggung jawab kegiatan KPM, Dr (cand) Tgk Syeh Khaliluddin MA dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Silih Nara terkhusus kepada masyarakat di tujuh desa atas dukungan dan kerjasamanya selama pelaksanaan KPM.
“Atas kebaikan bapak-bapak selama ini. Kebaikan ini akan selalu kami ingat. Kehadiran mahasiswa kami di sini untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Camat Silih Nara, Arias Putra sangat mengapresiasi kepada STIS Ummul Ayman atas pelaksanaan KPM bertema ‘Implementasi Nilai-nilai Syariah dalam Masyarakat Multikultural’ di Kecamatan Silih Nara tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi partisipasi STIS Ummul Ayman atas upaya untuk turut serta dalam mencerdaskan masyarakat ini. Jangankan 95 orang, tahun depan seribu orang pun kami terima,” ungkapnya.
Sebagai lokomotif pendidikan, lanjutnya, kita tentu harus bekerja sama dengan semua pihak. Kegiatan KPM ini membuka ruang lebih besar untuk saling membangun relasi antara lembaga.
“Dengan adanya kerja sama, sehingga ruang pendidikan pun semakin terbuka lebar dan manfaatnya pun bisa dirasakan oleh masyarakat banyak,” tutupnya.
Untuk diketahui, sebanyak 95 mahasiswa dari Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) dan Hukum Ekonomi Syariah (HES) tersebut melaksanakan KPM di tujuh desa sebagai berikut; Pepayungeun Angkup, Semelit Mutiara, Arul Gele, Wihni Bakong, Senehen, Burni Bius dan Remesen.
Peserta putra ditempatkan di desa-desa disebutkan, sementara peserta putri ditempatkan di kompleks-kompleks pesantren yang terletak di desa-desa tersebut. (Ziaul)