Sie Reuboh Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Sie Reuboh. (Foto: Theacehpost.com)

SIE reuboh sendiri merupakan makanan khas masyarakat Aceh Besar, terutama pada saat meugang bulan Ramadhan.

banner 72x960

Meugang sendiri adalah sebuah tradisi yang menjadi warisan budaya masyarakat Aceh menjelang memasuki bulan suci Ramadhan, Idul Fitri dan Adha, ini sudah eksis sejak ratusan tahun yang lalu.

Meugang sendiri identik dengan makan daging sapi atau kerbau, yang diolah dengan beraneka ragam masakan.

“Sie Reuboh yang berarti daging rebus adalah masakan khas yang berasal dari Kabupaten Aceh Besar yang dibuat dari gumpalan daging beserta gapah yang dibumbui garam, cabe merah, cabe kering, cabe rawit, kunyit, kemudian direbus hingga mendidih di belanga tanah tanpa disiram air,” jelas Kepala Bidang Adat Istiadat Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Besar, Affandi Juned, kepada Theacehpost.com di Montasik, Kamis, 25 Maret 2021.

Affandi menceritakan sejarah sie reuboh yang hadir di masa Kesultanan Iskandar Muda pada tahun 1607 Masehi.

“Sie reuboh ini adalah warisan indatu zaman Iskandar Muda, yang disajikan kepada pejuang yang pergi berperang di gunung. Dan makanan ini sendiri sangat unik, karena tahan lama dan tidak mudah basi,” tuturnya.

Affandi menambahkan bahwa seiring perkembangan zaman, sie reuboh ini menjadi tradisi khas saat meugang.

“Salah satu tradisi yang dilakukan masyarakat Aceh, yaitu ketika seorang laki-laki yang telah menikah dan bertempat tinggal dirumah keluarga istrinya, khusus pada hari meugang, si laki-laki ini membeli daging sesuai kemampuannya, biasanya 1-2 kilogram, untuk diantar kepada ayahnya. Daging ini nantinya akan diolah menjadi sie reuboh yang akan dikonsumsi bertahap selama bulan Ramadhan. Ini merupakan tradisi yang telah berjalan turun-temurun,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, Silahuddin berharap dengan diusulkannya sie reuboh menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), maka masakan khas Aceh tersebut akan menambah keanekaragaman khazanah kuliner Indonesia.

“Kami mendukung penuh pengusulan WBTB ini dan kita berharap sie reuboh bisa dikenal di seluruh nusantara, yang tentunya akan bisa lebih memperkenalkan budaya Aceh Besar ke seluruh Indonesia,” harapnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *