Seniman Aceh Kampanye Perlindungan Badak dan Kawasan Ekosistem Leuser
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Dalam rangka memperingati Hari Badak Sedunia, Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) berkolaborasi dengan seniman Aceh menggelar Leuser Virtual Festival, Jumat, 1 Oktober 2021, malam.
Leuser Virtual Festival merupakan media kampanye perlindungan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).
Dari Galeri Seni Rupa Kana Art Institute, Kompleks UPTD Taman Seni Budaya Aceh, Kota Banda Aceh, pada pertunjukan di episode perdana ini menampilkan kisah ‘Badak Sumatra di Kawasan Ekosistem Leuser’.
Tujuannya, sebagai edukasi kepada masyarakat agar sama-sama melindungi satwa liar dan keanekaragaman hayati di Gunung Leuser.
Seniman Aceh, Agus PM Toh dan Ogut Fachrurazi ikut andil dalam kampanye ini.

Agus PM Toh, sosok penutur hikayat (pendongeng) menceritakan tentang kehidupan/populasi badak dengan seni tutur tradisional Aceh.
Ia menuturkan, badak tua suka menyendiri sampai mati. Kulit badak sangat kasar seperti parutan.
Pemilik nama asli Agus Nur Akmal itu juga menjelaskan bahwa satwa dilindungi itu mengonsumsi buah-buahan dan lantas hasil kotorannya tumbuh menjadi pepohonan.
“Sekarang badak sudah hampir punah, mulai dari perburuan liar yang ingin mengambil cula badak untuk diperjualbelikan. Habitatnya pun terancam akibat penebangan hutan untuk membuka lahan,” tuturnya.
Acara tersebut juga menampilkan sejumlah lukisan badak yang di dalamnya terdapat nilai-nilai menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kepunahan habitat badak sumatra.
Di akhir pagelaran ini, seniman Ogut Fachrurazi menampilkan teatrikal aktivitas badak ketika mandi di lumpur. []