Sekolah Harus Mampu Berinovasi Tingkatkan Daya Saing
Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – Asisten I Bidang Pemerintahan Sekdakab Aceh Utara Dayan Albar mengimbau sekolah mampu berinovasi agar memiliki daya saing dengan keunggulan sekolahnya masing-masing.
Ia mengatakan, di era revolusi industri 4.0 teknologi informasi berkembang pesat, sehingga inovasi pendidikan di sekolah wajib dilakukan.
“Jika tidak maka dikhawatirkan sekolah-sekolah tersebut akan ditinggalkan oleh masyarakat, karena orang tua dipastikan mencari tempat di mana sekolah yang lebih unggul dari sisi kualitas,” ungkap Dayan dalam sambutan penutupan Diklat Pembinaan Kepala Sekolah dan Komite Sekolah Gelombang II, Kamis 2 Desember 2021.
Di sisi lain, Dayan mengakui sekolah-sekolah swasta sudah melangkah lebih maju terkait hal ini. Seharusnya sekolah negeri yang notabene milik pemerintah juga bisa melahirkan inovasi cerdas.
Untuk mewujudkannya, perlu sinergitas antara kepala sekolah dan komite sekolah. “Wajib berkolaborasi untuk menciptakan keunggulan, sinergi sangat penting jika ingin membangun sekolah unggul dan memiliki ciri khas,” jelasnya.
Sementara itu, kegiatan diklat yang diselenggarakan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Aceh Utara ini melibatkan sekitar 320 peserta kepala sekolah dan komite sekolah tingkat SD dan SMP dari setiap kecamatan.
Sekretaris MPD Aceh Utara, Khadijah mengatakan kegiatan itu bertujuan agar sekolah-sekolah negeri di Aceh Utara mampu menciptakan inovasi keunggulan, terutama yang berbasis Islam.
Menurutnya, kepala sekolah dan komite sekolah jadi garda terdepan menciptakan generasi unggul, paling tidak mampu mendidik anak-anak yang cerdas dan Islami.
“Unggul matematika, unggul fisika, unggul kimia dan unggul yang lainnya, tapi tetap berbasis islami, oleh karena itu paling tidak setiap sekolah satu saja memiliki keunggulan, dipastikan akan dilirik oleh masyarakat dan beramai-ramai anaknya masuk ke sekolah itu,” sebutnya.
Kegiatan diklat ini dibagi dalam dua gelombang, dimulai dari tanggal 26 November hingga 2 Desember 2021 melibatkan 320 peserta, di Hotel Lido Graha, Wisma Kuta Karang Baru dan Hotel Diana.[]
